KampungBerita.id
Tapal Kuda Teranyar

Banyak Kasus, Aktivis LINK Desak Pemkab Jombang Tetapkan Darurat Kekerasan Anak

 

Aan Anshori Direktur LINK

KAMPUNGBERITA.ID – Publik di Kabupaten Jombang masih ramai memperbincangkan dua kasus asusila yang baru-baru ini diungkap Satreskrim setempat. Dua kasus tersebut adalah seorang bapak tega menghamili anak kandung dan adanya oknum guru ngaji yang nekat cabuli empat santrinya.

Atas kondisi tersebut, Pemkab Jombang didesak menyatakan darurat kekerasan terhadap anak di wilayahnya. Desakan ini muncul dari dari kalangan aktivis Lingkar Indonesia Untuk Keadilan (LiNK) Jombang.

Aan Anshori Direktur LINK bahkan menyebut, pemerintah setempat perlu menyatakan status darurat kekerasan seksual anak di Kabupaten Jombang. “Dari sekian data yang kami kumpulkan menunjukkan sebagian besar pelaku kekerasan seksual anak terutama perempuan adalah orang dekat. Bisa kawan, keluarga, tetangga bahkan pendidik. Mereka yang seharusnya melindungi justru berbalik ‘memangsanya’,” ujar Aan melalui keterangan tertulisnya kepada Bangsaonline, Jumat (29/9/2017).

Mantan aktivis Pergerakan mahasiswa Islam Indonesia (PMII) ini menyatakan, perlu ada langkah konkrit dari seluruh pihak. Terutama pemerintah, organisasi masyarakat dan keagamaan. “Pemkab perlu menyatakan darurat kekerasan seksual anak. Sudah waktunya menyusun kerja-kerja implementatif sebagaimana mereka merespon bahaya lain seperti narkoba,” ungkapnya.

Menurut Aan, langkah mendesak yang bisa dilakukan adalah melengkapi seluruh RT/RW, PKK, sekolah dengan kemampuan deteksi dini terjadinya kekerasan dalam keluarga. “Jika perlu pemkab bisa menggandeng NU, Muhamadiyah, gereja dan intitusi lain dalam menjalankan deteksi dini,” bebernya.

Dengan adanya early warning system atau sistem peringatan dini seperti ini, lanjut Aan, kekerasan seksual akan bisa diminimalisir. “Aku juga mendesak foto pelaku kekerasan seksual dipasang di Taman ASEAN atau tempat strategis lainnya agar seluruh kota tahu. Pemkab tidak boleh menyepelekan masalah ini. Mari kita selamatkan Kota Santri ini dari bahaya kekerasan seksual,” pungkas Aan.

Seperti diketahui, dua kasus asusila yang tengah ditangani Satreskrim Polres Jombang, dirilis ke publik Kamis (28/9). Yang pertama seorang bapak berinisial ATM (57) asal Dusun Waru Desa Made Kecamatan Kudu tega menyetubuhi anak kandungnya sendiri, sebut saja Mawar (14). Bahkan dalam aksinya ATM juga mengancam buah hatinya dengan sebilah sabit. Akibat perbuatan bejat ini, Mawar kini berbadan dua.

Kasus kedua yang tak kalah menggemparkan yakni seorang oknum guru ngaji berinisial MBC atau Misbachudin (45), dilaporkan ke petugas berseragam coklat lantaran mencabuli murid ngajinya di TPQ Al-Falaq. Hingga saat ini sudah ada empat murid yang melapor menjadi korban pencabulan bapak dua anak asal RT 02/RW 05 Dusun Karangri Desa Blimbing Kecamatan Kesamben ini. Polisi menduga masih banyak korban lain yang belum melapor. KBID-MZA

Related posts

Pemkab Bojonegoro Ajak Warga Waspadai Tumor Otak Sejak Dini

DJUPRIANTO

Lagi, Ditemukan Penyimpangan Dana Hibah Jasmas, Awey: Usut saja, Kejari Jangan Mundur!

RedaksiKBID

Pemkab Bojonegoro Terima Penghargaan Realisasi Pendapatan Daerah Tertinggi

RedaksiKBID