KAMPUNGBERITA.ID-DPRD Kota Surabaya menjadi mendesak PD Pasar Surya (PDPS) untuk segera melakukan revitalisasi Pasar Tunjungan. Sebab pasar yang lokasinya berada di salah satu pusat segitiga emas perdagangan di Surabaya ini kondisinya sudah tidak layak pakai.
Hal ini disampaikan Ketua Komisi B DPRD Surabaya, Luthfiyah usai pertemuan dengan sejumlah pedagang di Pasar Tunjungan, Kamis (16/3/2023).
Luthfiyah yang melihat kondisi bangunan Pasar Tunjungan, mengaku miris melihat aset Pemkot Surabaya yang berpotensi meraup ekonomi besar bagi pendapatan asli daerah (PAD) justru tak terawat dan mangkrak. Kondisi pasar tampak kumuh, sistem penerangan minim, atap-atap banyak yang jebol dan berjatuhan, sehingga tidak layak untuk digunakan.
“Sebenarnya, lima tahun silam Komisi B sudah mendorong PDPS dan Pemkot Surabaya untuk segera merevitalisasi pasar tersebut.
Bahkan, tidak hanya Pasar Tunjungan, tapi semua pasar yang mangkrak dan tidak layak,” ungkap Luthfiyah.
Namun, hal itu tak pernah direalisasikan oleh PDPS sebagai pengelola dengan alasan tak punya anggaran.
Komisi B, lanjut dia, sudah memberikan solusi.Jika memang tak ada anggaran PDPS bisa menggandeng investor yang bonafit, sehingga bisa
saling menguntungkan.
” Dengan begitu, dari semua pasar akan terjadi perputaran uang besar dan menjadikan ekonomi Surabaya ini tumbuh dan berkembang,” ujar dia.
Di sisi lain, politisi Partai Gerindra juga akan melakukan pertemuan untuk berdiskusi dengan para pedagang, Pemkot Surabaya dan PD Pasar Surya terkait permasalahan penarikan Iuran Layanan Pedagang (ILP).
Dari laporan yang diterima, ada salah satu penyewa stan mengalami kesulitan menambah daya listrik karena diharuskan membayar tunggakan ILP sejak 2018. Padahal dia baru menggunakan stan pada 2022.
“Kemudian permasalahan tunggakan tagihan sewa dan listrik akan diselesaikan. Karena ada pedagang lama dan baru. Sehingga, harus ada pertemuan lebih rinci di Komisi B nanti. Lantaran perwakilan dari pemkot tidak hadir,”tandas dia.
Karena itu, lanjut dia, pihaknya akan mengundang semua pihak terkait dalam rapat hearing nanti. “Insya Allah akan kita undang semua biar lengkap, “pungkas dia.
Hal senada diungkapkan anggota Komisi B lainnya, John Thamrun. Politisi PDI-P ini menyatakan, jika Pasar Tunjungan butuh perbaikan atau revitalisasi dari PD Pasar Surya sebagai BUMD yang bertanggungjawab atas keberadaan pasar di Surabaya. “Lokasi Pasar Tunjungan ini cukup strategis, berada di segitiga emas perdagangan. Karena itu,amat disayangkan jika pasar ini dibiarkan mangkrak,” ujar dia.
Sementara itu, Ketua Perkumpulan Pedagang Pasar Tunjungan (P3T) Jalil Hakim mengatakan, menyambut baik kedatangan pengusaha muda yang membuka usaha di situ. Namun, ini harus didukung dengan fasilitas yang memadai dari PDPS.
Ironisnya, dengan kondisi yang tidak layak itu PDPS masih menarik ILP dari penyewa. “Sedangkan kami enggak bisa dagang, enggak ada penghasilan, dari mana kami harus bayar ILP. Kewajiban kami membayar tapi kalau layanannya ada. Jadi kami kompak tak mau bayar,” kata Jalil.
Karena itu, dia meminta kepada PDPS agar segera melakukan revitalisasi untuk menghidupkan ekonomi para pedagang yang telah lama mati.
“Permintaan agar Pasar Tunjungan direvitalisasi ini sudah kami sampaikan sejak sebelum 2016. Tapi tak pernah ada realisasi, ” tegas dia.
Terkait kondisi bangunan Pasar Tunjungan, Jalil membeberkan, P3T pernah mengajak dosen dari Universita Ciputra untuk mengecek kelayakan bangunan Pasar Tunjungan. Kesimpulannya? “Tingkat kerawanan Pasar Tunjungan 60 persen bisa terjadi ambruk. Lalu mau apa lagi ini?” tanya Jalil.
Makanya, lanjut dia, P3T mendesak PDPS untuk segera merevitalisasi pasar bersejarah ini. “Tadi disampaikan Komisi B skemanya seperti apa. Itu terserah PDPS. Terpenting, pasar ini direvitalisasi, sehingga ekonomi di sini bisa bergerak,” ungkap dia. KBID-BE