Otoritas Bandara (Otban) Wilayah III mengevaluasi penataan slot penerbangan di Bandara Internasional Juanda. Hal itu dikarenakan banyak maskapai yang membatalkan penerbangan pada slot yang sudah diberikan.
Padahal untuk mendapatkan slot penerbangan itu sendiri tergolong tidak mudah dan banyak maskapai lain yang rela menunggu untuk memperoleh slot penerbangan.
Kepala Kantor Otoritas Bandara Wilayah III Kelas I Dadun Kohar menjelaskan berdasarkan evaluasi Otoritas Bandara Juanda, hampir setiap hari selalu ada pesawat yang batal terbang. Alhasil jatah slot yang sebelumnya diberikan untuk maskapai itu pun menjadi sia-sia. Jumlah slot yang terbuang tersebut tiap harinya bisa mencapai 16 hingga 20 slot.
Menurut pihak Otban Juanda, pembatalan slot oleh maskapai dikarenakan jumlah penumpang tidak memenuhi target. “Alasan maskapai cukup masuk akal. Mereka mempertimbangkan aspek untung rugi sebelum memutuskan pesawat terbang atau tidak. Misalnya, jumlah penumpang yang tidak memenuhi target sering membuat penerbangan pesawat dibatalkan. Itu sering terjadi, tapi kami tidak bisa membiarkan begitu saja,” kata Kepala Kantor Otoritas Bandara Wilayah III Kelas I, Dadun Kohar, di Surabaya, Kamis(4/5).
Dalam proses pengajuan slot, tiap maskapai akan mengajukan slot pada Otban setiap bandara. Kemudian Otban berkoordinasi dengan pengelola bandara untuk memastikan adanya slot kosong untuk penerbangan.
Hingga kini rata-rata slot penerbangan di bandara sekitar 35 penerbangan tiap jam. Untuk memperoleh satu slot saja, pengelola bandara dan Otban harus menata ulang slot yang telah ada dan memerlukan beragam pertimbangan. Oleh sebab itu pihak Otban turut menyayangkan aksi maskapai yang membatalkan penerbangan.