
KAMPUNGBERITA.ID-Upaya Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengajak seluruh tenant yang ada di PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) untuk saling bersinergi dalam upaya pengentasan kemiskinan di Kota Surabaya, dinilai Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Kota Surabaya, Arif Fathoni adalah gagasan yang patut ditiru. Apalagi, Pemkot Surabaya adalah pemilik saham 25 persen di PT SIER dan Direktur Utamanya orang Suroboyo.
Karena itu, Toni, panggilan Arif Fathoni berharap PT SIER selaku pengelola kawasan industri di Rungkut dan sebagian Sidoarjo mulai mendorong pabrik-pabrik yang ada di lingkungan PT SIER untuk membantu tugas pemerintah mengentas kemiskinan dengan merekrut tenaga kerja asli masyarakat setempat.
Selain itu, dia juga mendorong realisasi Corporate Responsibility Social (CSR)-nya Itu untuk meningkatkan kecakapan warga sekitar tentang pembukaan ekonomi baru. Dalam hal ini penciptaan lapangan industri baru, tempat usaha baru, sehingga masyarakat ini tidak hanya jadi penonton di kawasan industri, tapi jadi subjek nikmatnya kawasan industri tersebut.
“Masyarakat harus ikut merasakan madu dari pesatnya industrialisasi sendiri, tidak hanya sekadar jadi penonton, ” kata dia.
Mendorong seperti apa? Menurut mantan jurnalis ini, selama ini perusahaan-perusahaan di kawasan PT SIER sangat sedikit menyalurkan CSR-nya kepada masyarakat Rungkut danTenggilis Mejoyo.
Maka dari itu, Toni yang juga anggota Komisi A DPRD Kota Surabaya ini berharap apa yang disampaikan Wali Kota Eri Cahyadi itu harus dipedomani secara utuh oleh PT SIER sehingga mereka menyalurkan CSR-nya kepada masyarakat sekitar maupun tenant-tenant. Perusahaan -perusahaan yang ada di kawasan PT SIER yang selama ini mungkin tidak menyalurkan CSR-nya kepada masyarakat sekitar dan masyarakat Surabaya pada umumnya, paling tidak tahun ini sudah harus direalisasikan.
“Jadi kekuatan CSR ini jadi kunci. Tak perlu kirim surat lagi Pemkot, ” tandas Toni.
Apa bentuk CSR yang harus disalurkan itu? Toni menjelaskan, CSR itu bisa dalam bentuk pelatihan kewirausahaan terhadap masyarakat sekitar.
Selain itu, juga bisa dalam bentuk paket sembako maupun bantuan untuk kegiatan-kegiatan keagamaan.
“Selama ini kan ada dua perusahaan besar di kawasan SIER, tapi ketika disodori permintaan bantuan oleh masyarakat sekitar tidak diberi.Alasannya karena manajemennya berada di Jakarta, ” tandas Toni.
Alasan ini, diakui Toni yang juga Ketua DPD Partai Golkar Kota Surabaya tidak relevan. Karena mereka berusaha dan beraktivitas di Surabaya. Mereka menimbulkan dampak negatif industrialisasi juga harus di Surabaya, tapi tak pernah memberikan manisnya.
Karena itu, Toni berharap dengan kehadiran Wali Kota di sana, mendorong perusahaan-perusahaan di kawasan SIER untuk segera merealisasikan CSR-nya kepada masyarakat sekitar.
” Apalagi momen Hari Kemerdekaan RI yang mana biasanya setiap kampung di Rungkut dan Tenggilis Mejoyo itu menyemarakkan Agustusan dengan kegiatan lomba-lomba, ” beber dia.
Dia minta perusahaan-perusahaan di kawasan PT SIER membantu kegiatan warga tersebut. Jangan kantor manejemen di Jakarta jadi alasan. KBID-BE