
KAMPUNGBERITA.ID-Dua event internasional yang cukup bergengsi, yakni AFF U-19 Youth Championship atau Piala AFF U-19 dan Kompetisi Men’s Asian U-20 Volleyball Championship 2024 digelar di Surabaya pada bulan Juli 2024.
AFF U-19 Youth Championship berlangsung mulai 17-29 Juli 2024 di Stadion Gelora 10 November dan Stadion Gelora Bung Tomo.
Dua belas negara berpartisipasi pada Piala AFF U-19 tersebut, yakni Indonesia, Australia, Brunei Darussalam, Filipina, Kamboja, Malaysia, Myanmar, Singapura, Laos, Thailand, Vietnam, dan Timor Leste
Sedangkan untuk Kompetisi Men’s Asian U-20 Volleyball Championship berlangsung mulai 23-30 Juli 2024 di DBL Arena dan Gelora Pancasila.
Kejuaraan AVC U-20 2024 yang juga menjadi kualifikasi Piala Dunia Voli FIVB U-21 2025 diikuti 16 negara, yakni tuan rumah Indonesia, Arab Saudi, Hongkong, Australia, Iran, China Taipei, Qatar, India, Bangladesh, Jepang, Kuwait, Korsel, Vietnam, Thailand, dan Kazakhstan.
Menariknya, Surabaya menjadi tuah bagi olahraga bergengsi tersebut, Timnas Voli U-20 lolos ke Piala Dunia 2025 dan Timnas U-19 menjadi juara Piala AFF 2024.
Menanggapi Surabaya sering dipercaya menjadi tuan rumah event bergengsi tersebut, Ketua Komisi A DPRD Kota Surabaya, Arif Fathoni menyatakan, ini menunjukkan bahwa Surabaya ini memiliki predikat kota yang layak menyelenggarakan event-event internasional.
Menurut dia, semua ini tidak terlepas dari kepiawaian Wali Kota Eri Cahyadi dalam menjalin relasi dengan pusat. Beda dengan wali kota sebelumnya yang tidak pernah patuh terhadap gubernur maupun Pemerintah Pusat.
Toni, panggilan Arief Fathoni, berharap penyelenggaraan berbagai event olahraga internasional maupun nasional di Surabaya bisa menjadi stimulus pertumbuhan ekonomi di kawasan itu.
“Artinya UMKM kita harus mendapatkan manfaat dari penyelenggaraan event internasional maupun nasional di Surabaya,”ujar dia.
Meski demikian, Ketua DPD Partai Golkar Kota Surabaya ini menyampaikan dari segi infrastruktur atau sarana dan prasarana olahraga yang harus diperbaiki adalah GOR indoor di komplek GBT, khususnya jika dipakai untuk cabang bola voli.
“Kalau stadion utama yang dipakai sepak bola itu sudah memenuhi standar FIFA, tapi yang indoor perlu dilakukan renovasi secara fundamental agar memiliki sertifikasi untuk kejuaraan internasional,” terang dia.
Ditanya dampak banyaknya event internasional digelar di Surabaya bagi atlet-atlet Kota Pahlawan, Toni mengatakan, ya ini untuk meningkatkan effort-nya agar bisa berprestasi seperti yang bersangkutan nonton pertandingan-pertandingan itu.
“Ini akan memacu motivasi mereka untuk bisa berprestasi di tingkat nasional maupun dunia. Sebab, kita semua tahu bahwa Surabaya adalah salah satu gudangnya atlet nasional, ” pungkas dia. KBID-BE