KAMPUNGBERITA.ID – Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pujiastuti kembali mengunjungi pesantren Tebuireng Jombang, Senin (30/7/2018). Sama seperti sebelumnya, menteri wanita yang terkenal nyentrik ini datang dengan membawa bantuan 5 ton ikan tuna.
Penyerahan ikan laut secara simbolis diterima secara langsung oleh pengasuh pesantren Tebuireng KH Salahuddin Wahid atau Gus Solah.
Keduanya kemudian menggelar pertemuan tertutup di dalem kasepuhan. Pertemuan tersebut berlangsung selama kurang lebih dua jam.
Dalam pertemuan itu, baik Menteri Susi maupun Gus Solah enggan membeber apa yang dibicarakan dalam pertemuan tersebut. Menurut Menteri Susi, tidak ada bahasan khusus, apalagi soal politik.
“Hanya pertemuan biasa. Tidak membahas masalah politik,” kata Gus Solah ketika dikonfirmasi. Usai pertemuan rombongan, Menteri Kelautan bersama rombongan berziarah ke makam KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
“Kita memberikan bantuan ikan laut jenis tuna mata lebar ke pesantren. Ini agar ada menu ikan bagi para santri. Yang kedua kita bantu sentra kuliner untuk jualan produk-produk perikanannya,” kata Susi usai meresmikan sentra kuliner Tebuireng.
Pengurus Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, KH Lukman Hakim mengatakan, bantuan ikan tuna dari Menteri Susi sebanyak 5 ton. Ikan sebanyak itu bukan hanya untuk pesantren Tebuireng saja. Namun didistribusikan untuk 22 pesantren yang ada di Jombang.
Dalam kunjuganya, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pujiastuti mengimbau kepada para nelayan untuk tidak melaut sementara waktu. Mengingat gelombang di perairan pantai selatan saat ini membahayakan para nelayan.
“Kita sudah mengimbau kepada para nelayan untuk tidak melaut sementara waktu. Dari KKP (Kementrian Kelautan dan Perikanan) dan BMKG juga sudah memberikan imbauan agar tidak mencari ikan dulu,” kata Susi.
Menurut Susi, memang kondisi cuaca saat ini sedang tidak perpihak kepada para nelayan. Gelombang di periairan pantai selatan saat ini mencapai 5 meter. Sehingga membahayakan keselamatan para nelayan jika dipaksakan melaut.
“Para nelayan sudah tahu itu. Mereka juga sudah melakukan antisipasi,” tutur Susi. Untuk diketahui, sebelumnya sejumlah nelayan di Kabupaten Jember, menjadi korban usai kapal yang ditumpanginya digulung ombak di perairan Pancer.KBID-JMB