KAMPUNGBERITA.ID – Pimpinan dan Anggota DPRD Kota Surabaya menggelar halal bi halal pada hari pertama masuk kerja pasca libur Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1440 Hijriah, Senin (10/6).
Ratusan karyawan Sekretariat DPRD Surabaya berbaur bersama puluhan Anggota DPRD Surabaya dalam suasana yang cukup meriah lantaran hahal bi halal kali digelar berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Selain digelar di halaman Gedung Baru DPRD Surabaya, sajian musik yang disuguhkan secara live dari karyawan Sekretariat DPRD Surabaya menambah meriahnya acara.
Ketua DPRD Surabaya, Ir Armuji berharap, halal bi halal yang digelar pihaknya bisa merekatkan tali silaturahim antara semua warga yang ada di lingkungan DPRD Surabaya. ”Baik ASN, Anggota Dewan, tenaga harian lepas, dan semua yang ada di gedung dewan, mari kita jaga silaturahim, kita jaga kebersamaan dan kekompakan,” kata Armuji saat memberi sambutan.
Selama lima tahun memimpin, ujar Cak Ji sapaan akrab Politisi PDIP ini, pihaknya tak luput dari salah dan khilaf.
Untuk itu, dia menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya.
”Setulus-tulusnya saya atas nama pribadi dan mewakili semua anggota DPRD Surabaya meminta maaf yang sebesar-besarnya dihari yang fitri ini,” kata dia.
Menurut Armuji, halal bi halal yang digelar tahun ini cukup istimewa lantaran para peserta menjadi saksi dibukanya gedung baru DPRD Surabaya yang akan ditempati para wakil rakyat periode ke depan. Selain itu, kata dia, halal bi halal sebagai wujud syukur dimana selama lima tahun, semua anggota dewan masuk ke gedung DPRD Surabaya secara bersama-sama dan barakhir di periode yang juga bersama-sama.
”Selama lima tahun saya memimpin, tidak ada yang namanya pergantian antar waktu (PAW) yang diajukan partai politik, ini harus disyukuri. Kita masuk bersama-sama, kita selesai bersama-sama pula,’ kata dia.
Dia juga mereview kepemimpinan DPRD Surabaya periode sebelumnya, dimana setiap periode hampir terjadi PAW yang diajukan parpol. Hal ini, kata dia, sangat menyiksa lantaran pimpinan dewan harus dihadapan pada situasi yang serba salah.
Di Satu sisi, anggota dewan sudah menjadi bagian dari keluarga di DPRD Surabaya, di sisi lain ada aturan yang mengatur langkah-langkah semacam itu dari parpol. Untuk itu, kata dia, satu kuncinya agar anggta dewan bisa masuk dan keluar bersama-sama yakni pada unsur pimpinan harus ada keterwakilan minimal satu orang perempuan.
”Periode saya ada satu orang perempuan yang jadi pimpinan yakni Bu Ratih (Ratih Retnowai dari Partai Demokrat), sehingga semuanya aman sampai akhir masa jabatan,” kata dia.
Kenapa harus ada keterwakilan perempuan, ujar Armuji, hal ini lantaran perempuan bisa meredakan suasana ketika terjadi ketegangan antar pimpinan. Terutama ketika membahas persoalan posisi, apalagi PAW. ”Perempuan yang bisa berfikir panjang, sebab kalau laki-laki semua ya kenteng-ketengan jadinya,”katanya.
Di akhir sambutanya, Armuji menyerahkan sepasang merpati kepada Wakil Ketua DPRD Surabaya Ratih Retnowati untuk dilepasliarkan di Kompleks Balai Pemuda yang kini sudah terkoneksi dengan Gedung DPRD, Masjid As Sakinah,dan Perpustakaan Kota Surabaya.
‘Sepasang merpati ini kami pelihara di rumah dinas, kita akan lepas liarkan di sini. Tujuanya agar beranak pinak dan menjadi destinasi wisata yang menarik nantinya. Seperti kalau kita berkunjung ke negara-negara lain, ada nuansa alam di sekitar gedung pemerintahan mereka. Nah, dengan merpati ini kita mulai,” katanya sembari melepaskan seekor merpati putih bersama Ratih Retnowati yang juga melepas satu merpati lainya. KBID-DJI