KAMPUNGBERITA.ID-Kota Surabaya akan melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen mengikuti surat keputusan bersama (SKB) 4 menteri.
Anggota Komisi D DPRD Kota Surabaya, Tjutjuk Supariono mengingatkan Pemkot Surabaya agar menuntaskan dahulu vaksinasi anak sebelum menjalankan kebijakan tersebut.
“Pelaksanaan PTM ini memang dibutuhkan, tapi demi memastikan keselamatan, proses vaksinasi anak usia 6-11 tahun hendaknya diselesaikan dahulu. Untuk SMP mungkin sudah siap, tapi SD kan baru setengah yang divaksin, yang TK malah belum” terang Tjutjuk, Kamis (6/1/2022).
Tjutjuk mengatakan, pemkot seharusnya juga mempertimbangkan mulai merebaknya varian omicron dan melemahnya kualitas tracing satu pekan terakhir. Jalan tengahnya, menurut Tjutjuk dapat dilaksanakan pembelajaran secara hybrid, menyesuaikan capaian vaksinasi sekolah, sambil menunggu penuntasan vaksinasi.
“Makanya vaksinasi anak harus digenjot supaya cepat selesai. Saya dengar kemarin belum sampai 60 persen. Sekolah dan dinas terkait juga harus memastikan tercukupinya fasilitas penunjang protokol kesehatan. Satgas Covid-19 juga perlu memberikan edukasi dan pengawasan baik kepada murid, orang tua dan pegawai sekolah,”ungkap Tjutjuk.
Seperti diketahui pembelajaran tatap muka memang penting untuk menghindari dampak negatif pembelajaran jarak jauh seperti putus sekolah, learning loss, penurunan capaian belajar, dan kekerasan anak.
“Sekali lagi, demi kelancaran dan keamanan PTM ini saya harapkan semua pihak mulai dari murid, guru, dan orang tua harus bekerja sama. Pemkot harus memprioritaskan semua keperluan penunjangnya dan harus gerak cepat. Kalau perlu diadakan juga evaluasi secara berkala mengikuti perkembangan situasi Covid-19, ” pungkas ketua Fraksi PSI Surabaya ini. KBID- BE