KAMPUNGBERITA.ID – Organisasi Internal (HMJ PGSD, HMJ PBI, BEM FKIP) dan Eksternal (PMII Rayon Songo Wolu) Universitas Nahdlatul Ulama’ Sidoarjo (UNUSIDA), bekerja sama mengadakan Kajian Pendidikan dengan tema ‘Pendidikan Karakter dalam Mewujudkan Cita-Cita Perjuangan Kemerdekaan Indonesia dengan Balutan Suci Ramadhan’. Acara digelar di Ruang Seminar UNUSIDA– Sidoarjo, Sabtu (18/5).
Kajian Pendidikan tersebut menghadirkan narasumber, Drs. H. Mustain Baladan, M.Pd.I
(Kepala Dinas Pendidikan Kab. Sidoarjo Periode 2014-2018). Drs. H. Mustain Baladan memberikan motivasi pengalaman hidup beliau yang selalu aktif dalam berorganisasi guna membentuk pribadi yang cakap dan bisa di implementasikan kepada masyarakat.
Acara ini juga dihadiri oleh berbagai Organisasi Mahasiswa UNUSIDA, antara lain Himaprodi PGSD, Himaprodi PBI, BEM FKIP, PMII Rayon Songo Wolu, dan PK PMII LINTANG SONGO UNUSIDA, acara ini dihadiri pula oleh Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. sejumlah Mahasiswa Non FKIP juga hadir mengikuti acara ini.
Menurut Febriyanti Ryan Ariyani (Ketua Rayon Songo Wolu), acara tersebut diadakan guna membangun sikap profesional guru yang memprioritaskan moral peserta didik serta kewajiban dan tanggungjawab pendidik.
Indonesia telah memiliki modal awal untuk menjadi Pusat Pendidikan dan Peradaban Dunia.
“Sebagai salah satu indikator negara Indonesia potensial bisa jadi contoh peradaban dunia; adalah penerapan profesionalitas guru dengan kemampuan dan motivasi dan peserta didik yang mandiri dengan kurikulum yang ada”, Papar Drs. H. Mustain Baladan, M.Pd.I.
“Ini menjadi tantangan kita semua untuk dapat menjaga dan mewujudkan seidealnya pendidikan di Sidoarjo khusunya” katanya.
Sedangkan, Siti Puada selaku Ketua Gubernur BEM FKIP menegaskan bahwa Pendidikan adalah dasar ilmu pengetahuan seseorang guna mewujudkan masa depannya, dengan pendidikan yang berkarakter maka etika atau moral seseorang tidak akan melupakan akhlakul karimahnya.
Pendidikan karakter wajib ada dan diterima setiap peserta didik dengan pengamalan nilai-nilai nasionalis, agamis, dan tradisionalis. Ujar, Nofelia Pastika W (Ketua Himaprodi PGSD).
Sementara Moh. Ismail selaku Ketua Himaprodi PBI, mengatakan, Pendidikan Karakter tidak harus tradisionalis saja namun juga harus lebih menerima budaya asing yang dapat memajukan peradaban negara Indonesia.KBID-TUR