KAMPUNGBERITA.ID-Guna meningkatkan partisipasi masyarakat pada Pilkada Surabaya 2024, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Surabaya secara resmi membuka pendaftaran lomba pembuatan Maskot, Mars,dan Jingle Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Surabaya 2024, Rabu (8/5/2024). Lomba ini memperebutkan hadiah total Rp 42 juta.
Hal ini disampaikan Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan Sumber Daya Manusia KPU Kota Surabaya, Subairi pada acara media briefing di Kantor KPU Kota Surabaya, Rabu (8/5/2024).
“Mulai Rabu (8/5/2024), secara resmi KPU Surabaya membuka pendaftaran lomba pembuatan maskot, mars, dan jingle Pilwali Surabaya 2024,” ujar dia.
Menurut Subairi, lomba ini penting untuk dipublikasikan ke masyarakat karena maskot, mars, dan jingle ini ke depan akan menjadi identitas KPU Kota Surabaya dalam rangka sosialisasi tahapan pilwali. Baik sosialisasi ke pemilih maupun sosialisasi dalam bentuk lainnya.
“Jadi maskot, mars, dan jingle terpilih akan menjadi ikon yang tak terpisahkan dari KPU Kota Surabaya. Bahkan, ketiganya akan ada di setiap tahapan yang dilaksanakan di Kota Surabaya,” ungkap dia seraya menambahkan jika maskot, mars, dan jingle itu berperan penting untuk menampilkan citra positif dalam membangun hubungan emosional dengan masyarakat.
Dia menyebut, untuk lomba ini, KPU Surabaya merangkul akademisi, praktisi, seniman dan budayawan untuk menjadi juri dalam lomba yang terbuka untuk masyarakat umum dari mana saja.
“Pendaftaran lomba dibuka mulai 8 hingga 20 Mei 2024. Pemenang lomba akan diumumkan pada 23 Mei 2024, ” beber mantan jurnalis ini.
Subairi mengatakan, bahwa maskot ini tidak hanya sekadar maskot, tapi ada pertimbangan maskot juga akan diaplikasikan dalam bentuk lain. Misalnya, dalam bentuk badut, boneka atau gantungan kunci.
Dalam Forum Grup Discussion (FGD) kemarin, lanjut dia, ada masukan dari peserta bahwa maskot itu harus bisa dilihat dari depan, belakang, dan samping kanan-kiri. Sehingga ketika dicetak dalam bentuk badut, boneka dan gantungan kunci itu bisa maksimal.
Terkait peserta lomba, Subairi menyampaikan bahwa lomba ini dibuka untuk umum. Karena itu, pihaknya berharap media bisa membantu menyampaikan lomba ini secara masif kepada masyarakat.
“Karya dikirimkan ke email: parmas.surabaya @gmail.com, ” imbuh dia.
Sementara perwakilan dari dewan juri, Wahyu Kokang menyatakan bahwa karya itu harus original dan belum pernah dilombakan. Jadi bukan hasil jiplakan.
Karena, jelas Wahyu, beberapa kali menjadi dewan juri, dirinya menemukan jiplakan secara keseluruhan, bahkan asal comot sana comot sini hasil karya orang lain untuk digabungkan. Parahnya, ada yang pesan dari desainer grafis.
“Berdasarkan pengalaman, saya bisa tahu peserta yang nakal. Untuk itu, saya jamin pemenang 1,2,3, dan harapan nanti adalah karya original, bukan jiplakan,” tandas dia.
Lebih jauh, dia menjelaskan, berdasarkan pengalaman Pilkada sebelumnya, biasanya meski pendaftaran sudah dibuka atau diumumkan, tapi banyak peserta yang mengirimkan hasil karyanya menjelang deadline.
“Meski dibuka sekarang, Minggu depan belum tentu ada yang kirim hasil karyanya, ” tutur dia.
Terkait peserta, Wahyu menjelaskan, kalau dulu lomba hanya boleh diikuti warga Jatim, tapi kali ini dibuka untuk umum. Peserta dari daerah mana saja boleh ikut. “Dengan peserta lebih banyak,maka karya akan lebih beragam dan berkualitas. Kita ingin maskot hasil karya peserta nanti menjadi yang terbaik di Jatim, bahkan nasional, “pungkas dia. KBID-BE