KAMPUNGBERITA.ID-Anggota DPRD Kota Surabaya, Imam Syafi’i berharap kepada Pemkot Surabaya agar dana kelurahan tidak kena rasionalisasi.
Hal ini disampaikan dalam rapat Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Surabaya bersama Tim Anggaran Pemkot Surabaya, Senin (11/9/2023) petang.
“Selama ini kan banyak target pendapatan tak tercapai. Kami sampaikan di rapat Banggar, rasionalisasi itu jangan menyentuh dana kelurahan, “ujar dia.
Kenapa demikian? Menurut politisi Partai NasDem ini karena dana kelurahan tersebut sangat diharapkan oleh warga Surabaya yang mengusulkan melalui RT untuk pembangunan infrastruktur.
“Saya ngecek di sejumlah kelurahan, tenyata banyak program infrastruktur yang size-nya kecil seperti paving dan saluran air U-ditch 40 cm hingga September belum terealisasi,” ungkap dia.
Lebih jauh, mantan jurnalis ini menyatakan jika sampai saat ini baru tahapan konsultasi.
“Konsultan sudah sudah selesai, tapi anggaran masih dikunci, ” terang Imam Syafi’i.
Karena itu, anggota Komisi A DPRD Kota Surabaya ini berharap Pemkot Surabaya segera mencairkan itu, mengingat musim hujan semakin dekat.
“Kalau saya lihat di jalan-jalan utama, gerakan Pemkot Surabaya untuk memasang box culvert cukup masif. Tapi jangan lupa di kampung juga terjadi banjir, ” tandas dia.
Jadi, lanjut Imam Syafi’i, usulan warga terkait dengan saluran air harus cepat dicairkan. “Ya, jangan baru dicairkan nanti bulan November. Karena, berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya, jika dicairkan November akhirnya lurah tidak berani melaksanakan program tersebut karena waktunya mepet, “tandas dia.
Dikhawatirkan, jika itu terjadi maka anggaran bisa tidak terserap. Jadi, lanjut bacaleg Dapil 1 Kota Surabaya ini, kesannya bukan mereka tidak bisa menyerap, tapi memang dikondisikan agar anggaran tidak terserap. Ujung-ujungnya yang jadi korban adalah warga yang mengusulkan program tersebut.
“Itu banyak terjadi di sejumlah kelurahan yang kita kunjungi.
Kita cek itu U-ditch dan sama paving belum jalan (dikerjakan). Padahal, ini sudah September, ” pungkas dia. KBID-BE