KampungBerita.id
Surabaya Teranyar

Bagi Masker untuk Warga, Pemkot Surabaya Diminta Barengi dengan Edukasi

Wakil Ketua DPRD Surabaya, Reni Astuti.@KBID2020

KAMPUNGBERITA.ID – Pembagian masker yang dilakukan Pemkot Surabaya untuk masyarakat harus dibarengi dengan sosialisi edukasi mengenai persebaran virus corona (Covid-19). Hal ini lantaran masih banyak masyarakat yang beraktifitas di luar rumah tanpa menggunakan masker meski pemerintah sudah memberi imbauan setiap keluar rumah wajib pakai masker.

Wakil Ketua DPRD Surabaya, Reni Astuti mengatakan, pihaknya mengapresiasi langkah pemkot yang mulai membagikan masker untuk warga. Sebelumnya, Wali Kota Surabaya sempat menyampaikan pada awal Maret 2020 lalu, bahwa Pemkot Surabaya akan membagikan masker kepada warga Surabaya. Pada waktu itu informasinya akan dibagikan melalui kelurahan-kelurahan.

”Saya mengapresiasi langkah pemkot untuk memproduksi sendiri masker kain dengan memberdayakan UMKM-UMKM binaan pemkot Surabaya. Beberapa UMKM yang terlibat juga kontak saya, mereka antusias bisa bisa turut andil membantu warga disamping bisa menghidupkan aktifitas UMKMnya,” katanya.

Politisi PKS tersebut menambahkan, ketika ada kewajiban, maka Pemerintah Daerah perlu hadir untuk menyediakan masker bagi warga khususnya bagi warga yang membutuhkan mau menggunakan masker. ”Berkaitan dengan pembagian masker tersebut, saya memberikan beberapa catatan yang sekiranya dapat diperhatikan oleh Pemkot,” katanya.

Pertama, sebut Reni, pembagian masker perlu dibarengi dengan sosialisasi. Jadi setiap warga yang menerima masker harus dipastikan telah teredukasi dan mendapatkan sosialiasi hidup bersih dan sehat, disiplin menggunakan masker untuk memutus rantai penyebaran COVID-19.

”Kedua, pembagian masker memprioritaskan warga Kota Surabaya masih harus melakukan aktivitas di luar rumah, seperti pedagang di pasar, pedagang PKL, ojek online dan pekerja lainnya yang harus bekerja di luar rumah. Selanjutnya kepada masyarakat umum,”katanya.

Masyarakat umum ini, lanjut Reni, juga harus diprioritaskan pada masyarakat yang mempunyai aktivitas sosial di luar, seperti pengurus RT, RW, kader kesehatan yang masih harus memberikan layanan dan menjadi kepanjangan tangan program pemerintah. Terakhir, katanya, masyarakat umum di luar kedua kategori di atas. Sisi lain warga yang bisa mandiri membeli masker kain bisa juga berbagi dengan sekitarnya.

Sementara catatan ketiga yang disebut Reni diperuntukan bagi Pemkot Surabaya adalah pembagian masker jangan sampai menjadi kontraproduktif dengan himbauan untuk di rumah saja. ”Phisycal distancing dengan di rumah saja dan jaga jarak harus utama dilakukan. Jangan sampai dengan dibagikan masker, masyarakat merasa aman dan keluar rumah. Masker hanya digunakan ketika keluar yang bersifat darurat,” katanya.

Dengan memakai masker dan disiplin menjalankan protokol kesehatan, pihaknya berharap laju penyebaran Covid-19 tertahan dan terus menurun dan segera usai pandemi ini dan masyarakat bisa kembali ke aktivitas normal seperti semula. KBID-NAK

Related posts

Wali Kota Surabaya Pastikan 394 Ribu Warga Surabaya Sudah Divaksin

RedaksiKBID

Asian Games 2018 Berakhir, Indonesia Duduki Posisi 4

RedaksiKBID

Forkopimda dan APTR se-Mojokerto Sepakat Lawan Hoax dan Ujaran Kebencian

RedaksiKBID