KAMPUNGBERITA.ID – Demonstrasi mahasiswa Papua yang mengatasnamakan diri Aliansi Mahasiswa Papua (AMP), Sabtu (1/12) berbuntut panjang. Tak ingin terjadi sesuatu hal yang tak diinginkan, Polrestabes Surabaya mengamankan setidaknya 233 orang dari Asrama Mahasiswa Papua di Jalan Kalasan nomor 10, Surabaya, pada Minggu (2/12) dini hari sekitar pukul 00.30 Wib.
Informasi yang dihimpun, pengamanan 233 orang mahasiswa yang berasal dari luar kota di Surabaya ini, terkait dengan adanya isu pengusiran oleh beberapa organisasi massa (ormas) yang ada di Surabaya.
Pengamanan para mahasiswa Papua ini dipimpin langsung oleh Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Rudi Setiawan. Setelah terjadi negosiasi, para mahasiswa Papua ini sepakat untuk diungsikan ke Mapolrestabes Surabaya.
“Ada 233 orang mahasiswa Papua yang berasal dari luar Surabaya yang diamankan. 4 Orang ditinggal untuk menjaga barang-barang di asrama,” kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera, Minggu (2/12).
Barung menjelaskan, kondisi 233 orang mahasiswa dalam kondisi baik dan masih terus didamping pengacara.
“Mereka saat ini dalam kondisi baik,” ucapnya.
Pengamanan terhadap para mahasiswa Papua oleh Polrestabes Surabaya ini berlangsung secara tertutup. Para awak media yang hendak meliput peristiwa ini, hanya bisa menunggu di luar pintu masuk Polrestabes Surabaya.
Sebelumnya, ratusan mahasiswa Papua yang menamakan diri Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) menggelar aksi demonstrasi di Jl Pemuda Surabaya. Aksi yang menuntut kemerdekaan Papua ini sempat mendapat adangan dari sejumlah organisasi massa (Ormas).
Meski suasana sempat memanas karena ada adu dorong, namun polisi berhasil membubarkan kedua belah pihak. Aksi bubar dengan damai, pada Sabtu (1/12) kemarin.
Dalam penangkapan para mahasiswa, satu orang berkewarganegaraan asing, turut diamankan oleh Kepolisian. Satu warga negara asing (WNA) tersebut diidentifikasi berasal dari Australia.
Namun tidak diketahui secara pasti, apakah pada saat demonstrasi berlangsung Sabtu kemarin, warga Australia yang diketahui bernama Harman Ronda Amy (35) ini, ikut dalam aksi di lapangan.
Turut diamankannya WN Australia ini dibenarkan Oleh Kabid Humas Polda Jatim, Kasubag Humas Polrestabes Surabaya Kompol Rety Husin, Minggu (2/12).
Ia menyatakan, polisi mengamankan Harman dari dalam Asrama Mahasiswa Papua di Jalan Kalasan no 10, Surabaya.
Sebagai WNA, Harman kemudian diserahkan ke pihak Imigrasi untuk dilakukan pemeriksaan. Berdasarkan nomor paspor, Harman diketahui berjenis kelamin perempuan.
“Sudah diserahkan ke pihak Imigrasi untuk diperiksa terkait dengan izin tinggal dan lain sebagainya,” ujarnya. KBID-DJI