KampungBerita.id
Surabaya Teranyar

Komisi C DPRD Surabaya Minta Pemkot Serius Tata Kawasan Sunan Ampel Agar Lebih Mendunia

Muhammad Mahmud.@KBID2018

KAMPUNGBERITA.ID – Komisi C DPRD Surabaya menilai perlu penataan serius kawasan religi Sunan Ampel agar lebih dikenal masyarakat di tingkat dunia. Menurutnya, untuk menjadikan kawasan wisata religi Sunan Ampel mendunia, diperlukan berbagai inovasi. Sayangnya, kondisi ini tidak didukung secara maksimal oleh UPTD Ampel.

Dalam dengar pendapat dengan perwakilan tokoh masyarakat Ampel, UPTD Ampel, Lembaga Pengajaran Bahasa Arab Sunan Ampel, dan Bappeko Surabaya beberapa hari lalu terungkap bahwa penataan kawasan religi Sunan Ampel jalan di tempat.

Anggota Komisi C, M Machmud, mengatakan perlu upaya menata kawasan Ampel agar menjadi jujugan wisatawan tidak saja dari dalam negeri, namun juga luar negeri. Sayangnya, penataan ini tidak ada sehingga menjadikan stagnan dan wisatawan lebih memilih ke tempat lain yang lebih bagus.

“Ironisnya, kondisinya dibiarkan bertahun-tahun. UPTD selaku pemangku kawasan tersebut hanya bertindak sebagai penjaga toilet dan tidak ada inovasi baru untuk menjadikan kawasan di sana lebih menarik,” tegas dia.

Dia mencontohkan pintu gerbang yang sempit untuk menuju ke makam Sunan Ampel. Selain itu penataan sentra UKM yang satu kompleks dengan parkir bus, ternyata dalam perkembangannya banyak yang kosong. Ini karena pembangunnya tidak menjiwai dan hanya sebatas agar anggaran pembangunan terserap. Akibatnya, sentra UKM itu seperti gedung sekolah.

Hal senada juga diungkapkan Vinsensius Awey, anggota komisi C lainnya. Ia menambahkan pengunjung yang berziarah ke sana tentu tidak hanya sebatas berziarah, namun ingin mendapatkan kesan lebih. Seperti dirinya yang non muslim ketika ke sana tentu ingin mengetahui kesejarahan Sunan Ampel.

“Seharusnya di sana ada museum, atau tempat lainnya sehingga wisatawan mengetahui kesejarahan Sunan Ampel bersama kawasan di sana. Jika tidak, tentu tidak berbeda dengan tempat lainnya,” jelasnya.
Ketua komisi C, Saifuddin Zuhri menegaskan tujuaan hearing ini untuk mendapatkan masukan bagaimana baiknya menata kawasan Ampel. Sebab, tidak hanya sebatas pembangunan pisik, namun juga karakter dan roh sebagai kawasan religi.

“Jadi kami meminta agar UPTD ini bisa bergerak cepat dengan berbagai inovasi yang mampu menjadi kawasan Ampel semakin berkembang tanpa kehilangan rohnya sebagai kawasan religi,” kata dia.

Kepala UPTD Ampel, Saidah, mengatakan selama ini pihaknya dalam penganggaran sebatas pada pemiliharaan saja. “Untuk anggaran yang lain belum ada,” cetusnya.

Sementara itu Lembaga Pengajaran Bahasa Arab Sunan Ampel dihadapan dewan, memaparkan kesejarahan dan rencana yang akan dilakukan di kawasan tersebut. Kifwi Nawawi, selaku direktur Lembaga Pengajaran Bahasa Arab Sunan Ampel, mengatakan artepak peninggalan Sunan Ampel sangat sedikit. Yang ada sekarang ini berupa makam dan masjid.

“Untuk pengembangan berupa infrasruktur telekomunikasi dan informasi komunikasi, digital library, dan sarana pendukung lainnya,” cetus dia.

Sedangkan tokoh masyarakat Ampel, Wahyudin Husain, mengatakan problema kawasan Ampel sejak dulu seperti kumuh, akses jalan yang sepi dan tertutu. Kalau dibenahi tentu akan berdampak luar biasa terutama aspek ekonomi, buday dan pariwisata.

“Bisa kelas dunia, jika penataan Ampel diseriusi. Di Negara lain seperti kawasan Arab di Singapura, Malaka street di Malaysia ditata dengan bagus. Sayangnya Ampel yang sudah ada tidak ditata dengan baik,” ungkap dia.KBID-DJI

Related posts

Hilang Kendali, Yaris Tabrak Innoca di Layang Waru Sidoarjo

RedaksiKBID

Muscam Partai Golkar Surabaya Digelar di Tengah Pemilik Mandat

RedaksiKBID

Bukan Partai Kaleng-Kaleng, PKN Jatim Yakin Lolos Verifikasi Pemilu 2024

RedaksiKBID