KampungBerita.id
Surabaya Teranyar

Harlah NU ke-95, Fraksi PKS: Tradisi NU Menjaga Keharmonisan Umat dan Bangsa

Ketua Fraksi PKS Akhmad Suyanto.@KBID2021

KAMPUNGBERITA.ID – Nahdlatul Ulama genap berusia 95 Tahun pada 31 Januari 2021 kemarin. Sebagai ormas keagamaan terbesar, NU telah hadir membersamai kehidupan mayoritas masyarakat Indonesia. Ketua Fraksi PKS Akhmad Suyanto mengajak masyarakat untuk terus menghidupkan berbagai tradisi NU, nilai-nilai Ahlussunnah Wal Jama’ah (Aswaja), yang telah terbukti mampu menjaga keharmonisan umat dan bangsa.

“NU lebih dulu lahir daripada Republik Indonesia. Bahkan NU berjuang dan menjadi bagian besar dalam pendirian Republik,” ujar Cak Yanto, panggilan akrabnya.

“Karena itu, bangsa ini mesti belajar dari NU bagaimana berjuang untuk masyarakat dalam berbagai kondisi. Mulai zaman kemerdekaan hingga zaman reformasi. Termasuk juga para politisi seperti kami,” imbuhnya.

Yanto kemudian mengutip pidato pendiri NU Hadratus Syaikh KH Hasyim Asy’ari.

“Islam tidak cuma berarti usaha melepaskan orang dari syirik, dan memasukkannya ke dalam tauhid, akan tetapi Islam berarti juga perbaikan masyarakat, baik dalam hal sosial, politik dan ekonomi,” demikian Yanto mengutip perkataan Hadratus Syaikh.

“Ini menjadi pegangan kami, bahwa perjuangan melalui parlemen adalah untuk mewujudkan perbaikan sosial dan ekonomi masyarakat,” terang Yanto.

Masih mengutip KH Hasyim Asy’ari, Yanto juga menuturkan bahwa pokok dari politik pemerintahan menurut Hadratus Syaikh ada 3, yakni menetapkan hak yang sama, memecahkan kepentingan rakyat dengan jalan musyawarah, dan menetapkan keadilan.

“Ketiga hal ini menjadi panduan tugas bagi para politisi dan praktisi pemerintahan. Sehingga bisa mewujudkan tujuan luhur berbangsa dan bernegara yakni kesejahteraan rakyat lahir dan batin,” ungkap Yanto.

Nilai kesetaraan, musyawarah, dan keadilan inilah yang akan dipegangnya sebagai politisi yang juga warga NU. “Selalu kita sowan dan memohon arahan poro Kyai ketika menghadapi persoalan penting menyangkut hajat rakyat. Agar musyawaroh kita hasilnya barokah dan sambung,” tutur Yanto.

Di usia yang ke-95 ini, kiprah NU telah dirasakan di seluruh sektor kehidupan masyarakat. “Menjaga keutuhan NKRI dan harmoni bangsa, menghidupkan pendidikan dan perekonomian rakyat, hingga mempelopori teknologi, menjadi sumbangsih besar NU,” kata Yanto.

Bahkan di masa pandemi ini, imbuhnya, sangat terasa peran NU melalui berbagai organ dan banom di bawahnya, mulai sumbangan perlengkapan medis hingga sosialisasi dan penerapan berbagai kebijakan pemerintah.

“Dan terutama, do’a poro Kyai yang sangat kita butuhkan agar kita segera bisa melewati pandemi ini,” ujarnya.

Yanto menghaturkan terima kasih yang mendalam dan juga berharap NU terus menjadi suluh bagi perjalanan bangsa. “Kita selalu membutuhkan arahan dan bimbingan poro Kyai, poro Ulama’, agar senantiasa bisa menghidupkan nilai-nilai Aswaja menghadapi tantangan global yang sering mengancam keutuhan NKRI,” pungkas Yanto. KBID-DJI

Related posts

Puti Apresiasi Semangat Kebersamaan Perayaan Natal Lintas Agama

RedaksiKBID

Hujan Sejak Sore, Sejumlah Wilayah di Surabaya Banjir

RedaksiKBID

Beri Pengarahan Takmir Masjid se-Surabaya, Walikota: Mari Makmurkan Masjid

RedaksiKBID