KAMPUNGBERITA.ID-Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Airlangga (Unair) mengadakan workshop dengan tema ‘Woman’s Rehabilitations and Skills Advancement Initiative‘ di Rutan Perempuan Kelas IIA Surabaya di Porong, Rabu (8/11/2023). Kegiatan ini merupakan program kerja Dirjen Pendamping Pemberdayaan Perempuan Kementerian Kesetaraan Gender BEM Unair.
Rombongan BEM Unair yang dipimpin Muhammad Anang Jazuli (Presiden BEM Unair) dan wakilnya Gerry Pratama diterima langsung oleh Kepala Rutan Perempuan Kelas IIA Surabaya, Amiek Dyah Ambarwati beserta jajarannya.
Workshop tersebut diikuti sekitar 50 warga binaan. Mereka sangat antusias dan semangat mengikuti pelatihan membuat kerajinan dan seminar psikososial.
Bahkan, para warga binaan yang didampingi mahasiswa Unair ini langsung praktek membuat kerajinan tangan berupa chunky bag.
Dosen Psikologi Unair, Bani Bacan Acantya Yudanagara yang menjadi pemateri seminar psikososial terkait kesehatan mental mengajak para warga binaan untuk mengenal diri sendiri dan membuat rencana tujuan hidupnya.
Pada salah satu sesi materi tersebut warga binaan diminta untuk melakukan butterfly hug (pelukan kupu-kupu) agar lebih rileks. Mereka juga diminta untuk membayangkan kehidupan mereka lima tahun ke depan.
“Ini tujuannya untuk menumbuhkan semangat dan motivasi mereka dalam menjalani kehidupannya, ” jelas Bani.
Sementara salah seorang warga binaan, Sri Wahyuningsih mengaku senang atas kehadiran BEM Unair. “Hari ini sangat menyenangkan. Alhamdulillah mendapatkan ilmu baru dari mbak-mbak ini. Terima kasih atas kunjungannya ke sini,” ungkap dia.
Kegiatan ini memang memberikan nuansa baru bagi warga binaan yang kegiatan sehari-harinya berolahraga, pengajian, dan kegiatan agama lainnya.
Presiden BEM Unair, Muhammad Anang Jazuli mengaku senang kegiatan di Rutan Perempuan Kelas II A Surabaya di Porong
berjalan lancar dan menyenangkan, meski pada awalnya terasa tegang.”Namun lama kelamaan ketegangan itu menjadi cair dan menyenangkan,”tandas dia.
Penanggung jawab workshop, Salsabila menambahkan, tujuan kegiatan ini sebagai pemberdayaan bagi warga binaan perempuan. Sehingga ketika mereka nanti kembali ke masyarakat sudah memiliki bekal keterampilan untuk menopang ekonominya.
“Jadi begitu para warga binaan ini kembali ke masyarakat sudah memiliki modal keterampilan untuk bekerja,”jelas dia.
Menteri Kesetaraan Gender BEM Unair, Fawwaz menyatakan, ini sejalan dengan arah gerak Kementerian Kesetaraan Gender BEM Unair bahwa upaya pemberdayaan perempuan dapat memberikan kesempatan yang sama kepada mereka untuk bisa berkarir terlepas dari label mantan narapidana. KBID-BE