KampungBerita.id
Kampung Raya Peristiwa Surabaya Teranyar

Unipra Surabaya Gelar Diskusi Kebangsaan, Tiga Pemateri Ajak Mahasiswa Rawat Toleransi

Diskusi Kebangsaan dalam rangka peringatan Hari Pahlawan yang digelar oleh Unipra Surabaya.@KBID-2022.

KAMPUNGBERITA.ID-Tiga narasumber dihadirkan Universitas WR Supratman (Unipra) Surabaya dalam diskusi kebangsaan memperingati Hari Pahlawan, Rabu (10/11/2022).

Selain, Wakil Ketua DPRD Jatim, Sahat Tua Simanjuntak juga komunitas lintas agama dan Kanit V Sat Intelkam (Radikalisasi dan Intoleransi) Polrestabes Surabaya, Ahmad Sari.

Sahat memberikan apresiasi kepada mahasiswa Unipra Surabaya telah menggelar diskusi penguatan spiritual terhadap nilai-nilai kepahlawanan.

“Ini menjadi bertambah keyakinan kita, kalau generasi muda khususnya mahasiswa itu sangat peduli terhadap hal-hal kebangsaan dan kenegaraan kita,” ujar dia.

Sahat yang juga Sekretaris DPD Golkar Jatim ini, juga mendukung penuh mahasiswa yang aktif dalam melakukan segala kajian atau diskusi bertemakan kebangsaan.

“Kita memberikan dukungan penuh terhadap semua tema-tema kebangsaan, tema-tema kenegaraan yang menjadi bagian dari bahan diskusi mahasiswa,” tegas dia.

Dia juga menyinggung perihal nilai-nilai toleransi yang sudah semestinya terus dipupuk antar sesama umat beragama dalam bingkai silaturahmi dan komitmen kebangsaan.

“Hubungan persaudaraan yang kita bangun dengan berbagai macam perbedaan ini menjadi kekuatan bersama untuk menjaga keutuhan NKRI,” tegas dia.

Sementara itu, Kanit V Sat Intelkam (Radikalisasi dan Intoleransi) Polrestabes Surabaya, Ahmad Sari mengatakan, salah satu cara untuk mencegah terjadinya tindakan intoleransi antar umat beragama yaitu dengan mempertajam wawasan kebangsaan.

“Kita tidak boleh eksklusif, kita harus toleransi. Lawannya intoleransi kan kita harus toleransi, harus tasamuh, harus saling menghargai dan kunci yang paling penting itu adalah moderasi dalam beragama,” jelas dia.

Spirit toleransi juga dipandang penting oleh Romo Fransiskus Gilang Agcira Pradana, perwakilan dari lintas agama. Menurut dia, situasi bangsa ini sangat mudah disulut oleh politik identitas.

Karena itu, dia menilai diskusi seperti ini cukup relevan untuk terus digaungkan sebagai momentum membumikan toleransi beragama dan bernegara.

“Jadi bagaimana kita diajak untuk merenungkan kembali kebhinekaan kita sebagai satu bangsa Indonesia dan tidak mudah dikotak-kotakan (beda-bedakan),” beber Romo Fransiskus. KBID-BE

Related posts

Berharap Pandemi Corona Berakhir, Alumni FH Unair 1990 Bagi-bagi Masker

RedaksiKBID

Jelang Tahun Baru, Pj. Bupati Bojonegoro Meninjau Kecukupan Bahan Pokok Sembako.

DJUPRIANTO

Ingatkan Aliansi Mega Bintang, Lia Istifhama Resmi Daftar Cawali Surabaya di PDIP

RedaksiKBID