KampungBerita.id
Kampung Bisnis Kampung Raya Teranyar

Warga Kedung Banteng Tolak PT Lapindo Lakukan Pengeboran Sumur Baru

Warga Kedung Banteng saat menggelar aksi penolakan rencana PT Lapindo melakukan pengeboran sumur baru

KAMPUNGBERITA.ID – Puluhan warga di dua desa yakni Desa Banjarasri dan Kedungbanteng, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo menggelar aksi unjuk rasa terkait rencana pengeboran sumur baru yang dilakukan oleh PT Lapindo Brantas Inc dikawasan desa tersebut, Senin (3/12).

Dalam aksi yang dilakukan sekitar pukul 08.00 WIB itu, mereka membentangkan spanduk pernyataan sikap bertuliskan penolakan keras pengeboran PT Lapindo Brantas Inc. Setelah berorasi dan menggelar aksi demo secara spontan tersebut, mereka membubarkan diri masing-masing.

“Sebenarnya ini bukan kegiatan unjuk rasa, warga hanya ingin mengecek ke sumur TA I, apakah ada aktifitas pengeboran baru,” kata Astorif (50) salah satu warga Desa Banjarasri saat ditemui FaktualNews.co, Senin (3/12)

Dia menambahkan, sebelum dilakukan unjuk rasa penolakan tersebut, empat RT yakni RT 1 sampai RT 4 di Desa Banjarasri sempat mendapat dua kali sosialisasi dari pihak PT Lapindo Brantas Inc disebuah rumah makan dikawasan Kecamatan Candi.

Sosialisasi pertama, pihak lapindo dengan 4 RT di Desa Banjarasri. Kemudian sosialisasi kedua, RT yang diundang pada pertemuan pertama disuruh mengajak lima orang. Selain itu, dalam pertemuan tersebut dihadiri Kades, BPD, empat RT dan perwakilan warga.

“Pertemuan pertama itu dihadiri oleh empat RT. Kemudian pertemuan yang kedua, lima perwakilan dari setiap RT diundang dan setelah tahu niatnya untuk mengebor, semua warga menolak,” terangnya.

Astorif menjelaskan bahwa jarak TA I dengan rencana pengeboran sumur baru berjarak kurang lebih 100 meter. Sedangkan sumur lama dengan pemukiman warga sekitar 70 meter. “Intinya warga ini masih trauma atas kejadian di Siring Porong, Seharusnya PT Lapindo menyakinkan ke masyarakat bahwa hal tersebut tidak akan terjadi lagi seperti peristiwa 12 tahun silam,” jelentrenya.

Dirinya juga menjelaskan bahwa sebelum dilakukan aksi demo, di lokasi sumir TA I ada pekerjaan antara lain perataan tanah sampai pembuatan sumur air kurang lebih selama 7 hari dan ada penjagaan namun bukan dari pihak aparat kepolisian. “Tapi waktu tadi kami gelar aksi, tidak ada pekerjaan, mungkin mereka tahu,” pungkasnya. KBID-TUR

Related posts

Minimalisir Penyebaran Corona, PD Pasar Surya Luncurkan Layanan Belanja Online

RedaksiKBID

Kapolresta Sidoarjo Apresiasi Bhabinkamtibmas Berikan Mobil Pribadi Jadi Ambulans

RedaksiKBID

Diduga Salahgunakan Wewenang, Mantan Lurah Medokan Ayu Dilaporkan ke Inspektorat

RedaksiKBID