KAMPUNGBERITA.ID – Hingga Jumat (1/12), sebanyak 20 orang dikabarkan meninggal akibat banjir dan tanah longsor di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur yang terjadi sejak (28/11) lalu. Dari 20 korban tersebut, 14 orang menjadi korban tanah longsor sementara sisanya yakni enam orang merupakan korban banjir bandang.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan, bencana di Pacitan terjadi akibat pengaruh siklon tropis Cempaka yang menimbulkan curah hujan ekstrem dengan intensitas 383 milimeter per hari.
Kondisi tersebut, kata dia, menjadi penyebab banjir dan longsor besar di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur yang hanya memiliki jarak 23 kilometer dari posisi siklon tropis Cempaka di Samudera Hindia sebelah selatan Pacitan. Akibatnya, hingga kemarin aktivitas di Kabupaten Pacitan sebagian besar lumpuh.
Selain korban meninggal, bencana juga mengakibatkan empat orang mengalami luka. Sementara sebanyak 1.879 orang mengungsi di 8 titik yakni di di Gedung Karya Darma 497 orang, Masjid Sirnoboyo 51 orang, gedung Muhammadiyah MDMC 51 orang, Balai Desa Sumberharjo 32 orang, Balai Desa Bangunsar 16 orang, Balai Desa Cangkring 32 orang, MI Al Huda 150 orang, dan Balai Desa Sidomulyo 1.050 orang.
”Upaya pencairan dan penyelamatan korban dari banjir dan longsor masih terus dilakukan,” katanya.
Dia menambahkan, hingga kemarin ada tujuh kecamatan di Pacitan belum pulih total. Kecamatan tersebut masing-masing di Kecamatan Kebonagung, Kecamatan Pacitan, Kecamatan Tulakan, Kecamatan Tegalombo, Kecamatan Nawangan, Kecamatan Arjosari, dan Kecamatan Ngadirojo. Daerah yang paling parah terdampak bencana adalah Kecamatan Pacitan. KBID-PCT