KAMPUNGBERITA.ID-Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Ishfah Abidal Aziz menyatakan kegiatan peringatan Hari Santri 2023 di antaranya akan melangitkan 1 miliar Salawat Nariyah.
Dia mengatakan masing-masing struktur kepengurusan NU dari pusat hingga ranting mendapatkan 15 paket, di mana satu paket terdiri dari 4.444. Sedangkan untuk teknis pembagiannya diserahkan kepada masing-masing struktur kepengurusan.
“Umpama PWNU Jawa Tengah 15 paket, kami serahkan sepenuhnya menjadi kewenangan PWNU. Umpama di PCNU tertentu, dalam satu majelis dibebankan satu paket, 4.444 Salawat Nariyah setidaknya 45 orang. Satu Salawat Nariyah 30 detik, dibutuhkan 50 menit atau satu jam, maka butuh 45 orang,” ujar Gus Alex –panggilan Ishfah Abidal Aziz, saat dihubungi di Jakarta, Selasa (17/10/2023).
Pembacaan Salawat Nariyah, kata Gus Alex, dilaksanakan pada Sabtu (21/10/2023) malam, diawali dengan salat Isya berjamaah, pembacaan tawassul dan aurad, lalu pembacaan Salawat Nariyah.
“Jadi selepas salat Isya, bukan sore jam lima, tetapi selepas melaksanakan salat Isya berjamaah. Kami tegaskan sebagaimana surat edaran kepada pengurus wilayah, diawali dengan salat Isya berjamaah, tentu menyediakan dengan waktu pelaksanaan salat di masing-masing daerah,”jelas dia.
Gus Alex mengungkapkan alasan mengapa satu paket terdiri dari 4.444 Salawat Nariyah, hal tersebut berdasarkan ijazah yang diperoleh, sehingga menjadi dasar.
“Umpama di PCNU A, ada sembilan majelis itu dalam satu struktur itu mewajibkan 15 paket, semua akan terdistribusikan dengan baik, dengan dasar seperti ini kami putuskan tidak ada nyicil, semua kontan dibaca bersama-sama, tawassul dilakukan secara bersama-sama selepas salat Isya berjamaah. Saya kira menjadi dasar kita untuk menghitung, tidak ada nyicil,” tegas dia.
Lebih lanjut, dia mengatakan, sebagaimana surat edaran, pembacaan Salawat Nariyah dibagi menjadi dua yaitu di struktur NU dan di luar struktur NU. Bagi yang di luar struktur NU seperti pondok pesantren, masjid, musala, majelis taklim, memiliki kewajibannya membaca satu paket.
“Kami berharap pembagian alokasi dapat dilaksanakan, dapat dimonitor untuk dilaporkan ke PBNU, kami akan rekap. Kami mohon input dan dukungan mulai dari lembaga pondok pesantren, masjid, musala, agar 21 Oktober selepas Isya kita semarakkan dengan membaca Salawat Nariyah,” ungkap dia.
Gus Alex berharap pembacaan Salawat Nariyah oleh masing-masing pengurus NU dipublikasikan di media. “Kita warnai media sosial dengan pembacaan Salawat Nariyah, struktur NU dapat mempublikasikan di media, kita semarakkan Salawat Nariyah,” pungkas dia. KBID-BE