KAMPUNGBERITA.ID – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Surabaya memanggil Kepala Bappeko Surabaya, Eri Cahyadi, Senin (17/2). Pemanggilan dilakukan untuk mengklarifikasi dugaan berpolitik, Sosialisasi dalam Pilwali Surabaya 2020.
Berdasarkan fakta di lapangan. Selebaran, pemasangan spanduk hingga aktifitas masyarakat berbau kampanye membawa nama maupun foto diri Eri Cahyadi sebagai calon Walikota Surabaya 2020.
Menurut Ketua Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Jatim, Novli Thyssen, pihak Bawaslu Surabaya seharusnya juga memanggil Walikota Surabaya, Tri Rismaharini.
’’Karena dalam aktfitas dugaan kampanye turut mencatut foto Walikota. Apa benar Walikota Risma mendukung Eri?. Kemudian masyarakat yang kemarin mengaku membuat selebaran itu, meski tidak kenal kan perlu ditelusuri apakah ada yang mengarahkan,’’ terang dia, Minggu (16/2/2020).
Ia mengatakan klarifikasi ini penting. Sebab, temuan tersebut akan membentuk interpretasi berbeda di masyarakat.
Hal tersebut dikatakan mantan Komisioner Bawaslu Surabaya ini tidak hanya berbicara pada kapasitas birokrat ASN yang diduga berpolitik.
Melainkan, juga melihat pada sikap Kepala Daerah.’’Seharusnya ada teguran dari Walikota Risma. Karena Kepala Daerah netral. Kalau tidak ada berarti mengamini. Padahal Walikota bersikap tidak memihak,’’ terang Novli.
Diketahui, pemanggilan Bawaslu Surabaya dilakukan kepada Eri Cahyadi, untuk mengklarifikasi maraknya deklarasi dukungan Pilwali Surabaya 2020 kepada mantan Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR) Surabaya ini.
Ketua Bawaslu Surabaya, Agil Akbar menyatakan pemanggilan dilakukan sebagai langkah pengawasan terhadap netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam Pilkada. KBID-DJI