KampungBerita.id
Kampung Bisnis Surabaya Teranyar

DPRD Surabaya Sidak RPH, Teguh: Kami Jangan Dikasih Duit, Cukup Renovasi Saja

Komisi B DPRD Surabaya dan Manajemen PD RPH Pegirikan Surabaya melakukan pembiacaraan di sela sidak ke lokasi

KAMPUNGBERITA.ID – Usulan penyertaan modal sebesar Rp 30 miliar yang sebelumnya diajukan Perusahaan Daerah Rumah Potong Hewan (RPH) Pegirikan Surabaya terus menuai pertanyaan. Sebelumnya, Komisi B (Bidang Ekonomi) DPRD Surabaya mengaku tidak mengetahui ada usulan penyertaan modal sebesar itu.

Berselang kemudian, Walikota Surabaya, Tri Rismaharini menyatakan ingin mengetahui terlebih dahulu kinerja RPH sebelum melangkah ke pembicaraan soal penyertaan modal.

Belakangan, Komisi B kemudian mengeglar inspeksi mendadak (sidak) ke RPH tersebut dan menemukan fakta bahwa RPH Pegirikan dalam kondisi memrihatinkan dalam masalah bangunan dan infrastruktur. Sebab, ujar Anggota Komisi B, Eddi Rahmat, kondisi bangunan RPH yang dibangun sejak 1927 tersebut perlu adanya perbaikan di sana-sini.

Eddi yang sebelumnya kaget dengan adanya usulan penyertaan modal Rp 30 miliar kali ini mengakui bahwa permintaan revitalisasi yang diajukan oleh PD RPH Surabaya cukup masuk akal dan memang bersifat mendesak. Dalam hal ini Edi berpatokan pada peninjauan kondisi bangunan RPH Pegirikan.

“Kalau kita menilai bahwa pengajuan perbaikan bangunan itu cukup masuk akal, bisa dilihat di lapangan, kondisi bangunanya sangat parah, bahkan mengenaskan,” ujar Edi saat dikonfirmasi, Kamis (21/9).

Lebih lanjut, Edi menjelaskan bahwa kondisi RPH saat ini memang perlu uluran tangan dari Pemerintah Kota Surabaya yang bersifat urgent, lantaran membahayakan para pekerjannya.

“Jangan ngomong masalah kebersihan, bangunan ini sudah membahayakan karena atapnya bolong – bolong,” keluh Edi.

Edi menekankan, bahwa pada kasus RPH ini penyertaan modal yang dimaksud adalah perbaikan bangunan yang memang sudah memprihatinkan kondisinya, bukan penyertaan modal untuk usahanya.

“Direkturnya bilang pada saya, bahwa RPH tidak usah dikasih duit, tapi renovasi bangunan saja sudah cukup. Jadi pengertian penyertaan modal yang selama ini berkembang dan menjadi polemik itu kurang tepat menurut kami,” bebernya.

Saat dikonfirmasi terkait kinerja Direktur baru PD RPH ini, Komisi B mengaku terkesan dengan program – program RPH baik yang sudah dikerjakan maupun program pengembangan.

“Kalau masalah kinerja, kita bisa lihat dari programnya, menurut kami program – programnya sudah luar biasa bagus. Program yang sudah berjalan adalah rumah daging yang bisa menopang kerugian RPH sendiri akibat aturan biaya jasa pemotongan yang rendah,” jelasnya.

Terpisah, Direktur Utama PD RPH Surabaya Teguh Prihandoko saat dikonfirmasi mengatakan bahwa dirinya hanya menunjukkan kondisi real di lapangan tentang kondisi bangunan RPH.

“Saya hanya menyampaikan kondisinya saja mas, karena menurut kami itu membahayakan,” ujarnya singkat.

Ketika dikonfirmasi terkait angka 30 Miliar yang dirasa cukup fantastis untuk sebuah penyertaan modal, Teguh menegaskan bahwa angka tersebut hanya untuk renovasi bangunan, namun detail besarannya, Teguh mengaku kurang menguasai.

“Intinya, kami tidak usah dikasih duit, cukup renovasi bangunan saja,” tegasnya.

Terkait pemberitaan bahwa Walikota Surabaya ingin melihat kinerjanya dulu sebelum melangkah ke penyertaan modal, Pria yang mempunyai rekam jejak berhasil mengelola beberapa perusahaan ini hanya singkat menjawab.

“Saya patuh apapun keputusan Walikota dan Pemerintah Kota Surabaya. yang akan saya lakukan adalah kerja, kerja dan kerja,”pungkas Teguh.KBID-NAK

Related posts

Polresta Sidoarjo Bagikan 200 Paket Sembako dan Bendara Merah Putih untuk Warga Terdampak Pandem

RedaksiKBID

Soal Rute Angkutan Feeder Wira-wiri Suroboyo, Komisi C Minta Dishub Gencar Sosialisasi ke Masyarakat

Baud Efendi

Aturan Baru PTM, Komisi D Minta Dinas Pendidikan Masifkan Sosialisasi SE Menteri Pendidikan

RedaksiKBID