KAMPUNGBERITA.ID – Perselisihan hasil Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Surabaya yang diajukan pasangan nomor urut 2, Machfud Arifin-Mujiaman, akhirnya ditolak oleh Mahkamah Konstitusi (MK) RI yang diumumkan Selasa (16/2/2021). Dengan demikian, paslon nomor urut 1 Eri Cahyadi-Armuji (ErJi) rencananya dilantik menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya akhir bulan ini.
Hal ini disampaikan Ketua DPC PDI-P Kota Surabaya Adi Sutarwijono usai mengikuti sidang MK secara virtual di Kantor DPC PDI-P Kota Surabaya, Selasa (16/2/2021) siang.
Menurut dia, keputusan MK menolak sengketa Pilwali Surabaya, membuat pihaknya merasa plong. “Dengan keputusan ini otomatis Eri Cahyadi-Armujibisa ditetapkan KPU Kota Surabaya sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya. Pak Eri Cahyadi- Armuji, pemimpin baru Kota Surabaya,” ujar Awi, panggilan Adi Sutarwijono.
Awi yang juga Ketua DPRD Kota Surabaya meyakini jika rakyat Surabaya bersyukur atas keputusan MK ini.
“Kami berharap arena Pak Eri Cahyadi- Armuji bisa segera dilantik, dan merealisasikan seluruh program dan gagasan pembangunan Kota Surabaya, yang sudah sering disampaikan pada saat kampanye,” ungkap dia.
Awi yang juga mantan jurnalis ini membeber alasan MK menolak gugatan paslon Machfud Arifin-Mujiaman. Yakni,
Selisih suara melampaui ambang batas yang dipatok 0,5 persen untuk populasi Surabaya. Sementara selisih kemenangan Eri Cahyadi-Armudji yakni 145.000 suara atau 13,89 persen. Selain itu, Majelis Hakim MK tidak menemukan bukti kecurangan yang terstruktur, sistematis dan masif.
Alasan lain, surat Bu Risma untuk warga Surabaya tidak mencantumkan sebagai Wali Kota Surabaya.
“Dan, pemasangan foto Bu Risma dalam alat peraga kampanye (APK) sesuai peraturan perundang-undangan. Karena beliau sebagai kader dan Ketua DPP PDIP,” pungkas dia. KBID-BE