KampungBerita.id
Surabaya Teranyar

Kerap Terjadi Kerumunan, DPRD Surabaya Minta Pemkot Konsisten Sebar Vaksin di Puskesmas dan RT/RW

DPRD Surabaya
Wakil Ketua DPRD Surabaya, AH Thony.@KBID2021

KAMPUNGBERITA.ID – Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya AH Thony menyatakan pelaksanaan vaksinasi di Surabaya secara keseluruhan cukup bagus, baik dari sisi semangat pelaksanaan maupun upaya dari pihak yang berwenang untuk mendelegasikan vaksin kepada masyarakat.

Hanya saja, dia menilai, penyelenggara sedikit abai dengan pendekatan epidemiologi. “Upaya dan geregetnya tampak sekali. Namun, karena besarnya semangat itu, kemudian dilakukan dengan abai sedikit terhadap pendekatan epidemiologi,” ujar Thony.

Dia mengatakan, ini kan konsepnya bahwa Covid-19 sudah dinyatakan pandemi. Pendekatannya harus menggunakan epidemiologi. Pendekatan epidemiologi itu dilakukan secara massal tetapi tidak kolosal, tidak berkerumun dalam satu tempat.

Dia mengkhawatirkan dalam vaksinasi yang dilakukan secara massal di berbagai tempat oleh Pemkot Surabaya dan sejumlah pihak, bukan imun yang muncul. Namun justru klaster vaksin yang didapat.

Agar itu tidak terjadi, lanjutnya, pihaknya mengaku sudah meminta pemkot untuk konsisten menyebar vaksin di berbagai puskesmas, bahkan RT/RW.

Menurut Thony, Pemkot terkendala tenaga kesehatan (nakes) dan ketersediaan vaksin. “Sudah saya sampaikan kepada satgas, kendalanya tenaga kesehatan dan ketersediaan vaksin,” jelas Thony.

Dia berpendapat, alasan tersebut menjadi tidak tepat karena di tempat lainnya terselenggara vaksinasi massal yang mendatangkan ribuan orang.  “Akhirnya beberapa alasan itu tidak kena ketika alasannya nakes, pemkot sempat kehabisan vaksin. Tetapi di lain tempat ada penyelenggaraan vaksinasi massal di satu tempat dengan ribuan peserta,” ungkap dia.

Dia menilai, ini terjadi karena tidak ada koordinasi yang baik antara Satgas Covid-19 dan sejumlah pihak yang menyelenggarakan vaksinasi. Dia berharap agar ke depannya para pihak yang berwenang dalam pendistribusian vaksin dapat menyampingkan ego institusional.

“Ke depannya saya minta tidak perlu ada ego institusional dalam penanganan Covid-19, tetapi cukup koordinasi dan bersama-sama antara satgas kota dengan berbagai pihak. Itu yang saya harapkan. Ini agar pelaksanaan vaksin tuntas dan rapi,” pungkas dia. KBID-PAR

Related posts

Dua Mantan Kapolda Jatim Berpeluang Masuk Bursa Cawagub Jatim

RedaksiKBID

Berharap MA-Mujiaman Diberi Kemudahan, Golkar Surabaya Rutin Gelar Khotmil Quran hingga Pencoblosan

RedaksiKBID

Kejari Sidoarjo Tegaskan Kasus UU ITE Guntual Laremba dan Istri segera Dilimpah ke Pengadilan

RedaksiKBID