KampungBerita.id
Headline Kampung Bisnis

Kunjungi Puspa Agro, Menteri Susi: Ekspor Ikan Diharapkan Tembus 14.000 HC

Menteri Kelautan Susi Pujaiastuti menunjukan grafik peningkatan ekspor saat berkunjung ke Puspa Agro, Sidoarjo

KAMPUNGBERITA.ID – Volume ekspor ikan mengalami peningkatan yang signifikan dibanding tahun lalu. Di tahun ini, sampai bulan Juli saja sudah ada peningkatan sebanyak 15,24 persen.

Hal demikian diungkapkan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, Susi Pudjiastuti Susi usai mengetes dan melakukan survei alat berat canggih pemindah kontainer, reach tracker, di Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Surabaya II di Kompleks Puspa Agro Taman, Sidoarjo, Senin (30/7).

Dikatakan, hingga bulan juli 2018 wilayah BKIPM Surabaya I di tahun 2018 hingga bulan Juli sudah mencapai 8.070 HC (Health Certificate). Artinya, imbuh Susi, sudah ada peningkatan sebanyak 15,24 persen.

“Di tahun 2017, ekspor ikan mencapai 7.003 HC. Diharapkan, sampai akhir tahun 2018 bisa tembus 14.000 HC, hal ini kemungkinan angka ekspor akan naik dua kali lipat dibanding tahun kemarin,” ujar menteri Susi.

Lebih jauh wanita 53 tahun ini menjelaskan, dominasi ekspor masih di pegang udang Vaname. Seterusnya diikuti beberapa komoditas ekspor lainnya. Diantaranya, ikan Cakalang, Tuna, Kakap Merah, dan Olahan.

“Untuk import mengalami penurunan dibanding tahun lalu. Ya, ini bertanda Bahan baku dalam negeri untuk ekspor lebih banyak,” tegasnya.

Pemilik penerbangan Susi Air ini juga menambahkan, balai karantina disini saat ini sudah jauh mengurangi dwelling time. “Saat ini dwelling time hanya 2,5 jam saja,” cetusnya.

Tidak hanya terkait ekspor dan impor, menteri Susi saat didampingi para pejabat BKIPM Jatim juga menjelaskan terkait cuaca belakang ini.

Seperti diketahui, cetusnya, wilayah laut selatan sedang mengalami ombak tinggi.

” Hal demikian sebagai hal biasa. Semacam peristiwa rutin yang terjadi setiap tahun di Pantai Selatan. Ketika musim seperti ini, sebaiknya nelayan tidak usah melaut. Diprediksi hingga bulan Oktober mendatang,” paparnya.

Menteri Susi Pudjiastuti menyebut bakal memberikan bantuan kepada nelayan-nelayan itu. Pemberian bantuan tersebut akan dikoordinasikan dengan kementerian atau pihak-pihak yang terkait.

“Pemberian bantuan berupa padat karya. Seperti pembuatan perahu. Atau, program lain yang disinergikan dengan kementerian dan para pihak terkait,” jelasnya.

Sementara itu, Rina, Kepala BKIPM Kementrian Kelautan dan Perikanan Jatim dalam kesempatan yang sama mengatakan, Kondisi pemberlakuan PP 9/2018 dan Permendag 6/2018 memicu gejolak angka impor ikan dan hasil perikanan jauh mengalami penurunan.

“Banyak perusahaan yang harus mengurus perizinan dan sebagainya terkait peraturan baru tersebut. Selama ini yang melakukan impor adalah perusahaan yang dokumen administrasinya sudah lengkap. Tapi jumlahnya masih sedikit,” ungkap Rina. KBID-TUR

Related posts

Semarakkan Ramadan, Pegadaian Gelar Bazar Emas dan Kuliner Serentak di 61 Kota

RedaksiKBID

Siloam Hospital Surabaya dan BPJS Ketenagakerjaan Beri Perlindungan Pekerja Rentan

RedaksiKBID

Komplotan Pelaku Penusukan saat Balapan Liar di Sidoarjo Digulung

RedaksiKBID