KampungBerita.id
Kampung Bisnis Teranyar

Potensi Wisata Melimpah, Sumenep Bisa jadi Homebase Wisata Kepulauan


Kadishub Jatim melambaikan tangannya sesaat sebelum ikut penerbangan pesawat Wings Air menuju Sumenep.

KAMPUNGBERITA.ID – Masyarakat Kabupaten Sumenep mulai saat ini bisa sedikit bernafas lega. Pasalnya, tiket yang biasa mereka beli untuk pesawat perintis sebesar Rp 333.700,- tergantikan dengan kehadiran pesawat Wings Air penerbangan Surabaya-Sumenep dan sebaliknya. “Berangkat dari Surabaya hanya bayar Rp 263 ribu baliknya hanya Rp 179 ribu,” jelas Kadishub Prov Jatim Wahid Wahyudi saat acara seremonial penerbangan pertama Maskapai Wings Air tujuan Surabaya-Sumenep di Bandara Juanda Terminal I, Rabu (27/9) siang.

Kenapa murah, karena menurutnya, pesawat itu semakin besar maka biaya per orangannya semakin kecil.

Transportasi itu sebetulnya adalah unsur penunjang sektor ekonomi yang lain. Maka ia berharap hal tersebut bisa ditangkap oleh Kabupaten Sumenep untuk mengembangkan potensi ekonomi di sana. “Katakanlah Sumenep itu kan wilayah kepulauan. Jumlah pulau yang ada penduduknya saja sebanyak 48 buah. Maka di sana bisa dikembangkan wisata kepulauan,” ucapnya.

Apalagi di sana, lanjutnya, ada Pulau Gili maka tentu keberadaan transportasi super cepat yang sudah beroperasi setiap hari ini menjadi momen yang sangat baik untuk pengembangan wilayah Sumenep dan kepulauannya. Apalagi nantinya, Sumenep itu menjadi homebase ke kepulauan-kepulauan. Karena Pemprov Jatim merencanakan akan mengembangkan atau membangun bandara baru di wilayah kepulaun.

“Pertama adalah di Kangean, kedua Masalembu serta ketiga, kami sedang mengusulkan bandara khusus di Pagerungan yang sekarang untuk migas itu, kami berharap untuk bisa dikerjasamakan untuk penerbangan sipil. Tentunya homebasenya adalah Trunojoyo,” ungkapnya.

Hingga berita ini ditulis, Bandara Kangean dari Pemprov Jatim sudah menyiapkan dokumen-dokumen perencanaan, Pemkab Sumenep sedang melakukan pembebasan lahan. Sedangkan yang di Masalembu akan memanfaatkan bekas landasan milik Elnusa Pertamina.

“Pak Gubernur sudah mengajukan ke Direktur Utama PT Pertamina. Daripada tidak dimanfaatkan, mohon bisa dimanfaatkan untuk penerbangan umum, akan kami bangun,”

Kalau masalah lahan itu sudah tuntas, membangun bandara tidak membutuhkan waktu yang lama. Kira-kira waktu yang dibutuhkan sekitar 1-2 tahun selesai. Penerbangan pesawat perintis hanya melakukan penerbangan selama dua kali seminggu dengan kapasitas penumpang sebanyak 15 orang. “Penerbangan Wings Air ini dilakukan setiap hari dengan kapasitas sit sebanyak 72,” ucapnya.

Pemprov Jatim membangun bandara di Sumenep karena wilayah kepulauan itu saat gelombang mencapai dua meter mereka sudah terisolir. “Kapal yang ke sana itu hanya kapal-kapal tradisional dan kecil maka harus dilayani dengan transportasi udara,” tandasnya KBID-NAK

Related posts

Raih Prestasi Tingkat Nasional, Gubernur Khofifah Serahkan Bonus Peserta dan Pembina MTQ XXVIII

RedaksiKBID

Mega Datang, Sejumlah Kepala Daerah Kumpul di Malang

RedaksiKBID

50 Koperasi di Sidoarjo Gelar Pameran Bersama di Alun-alun

RedaksiKBID