KampungBerita.id
Headline Kampung Raya Surabaya Teranyar

Jalan Surabaya-Gresik Terendam, Kawasan Margomulyo Macet Total

Jalan ke arah Gresik terendam,lalu lintas di kawasan Margomulyo dan Jembatan Branjangan macet.@KBID-2024.

KAMPUNGBERITA.ID-Imbas hujan deras yng mengguyur Kota Surabaya, Senin (5/2/2024) malam, sejumlah kemacetan terjadi di sejumlah titik, Selasa (6/2/2023) pagi. Titik kemacetan paling parah adalah di kawasan industri dan pergudangan Margomulyo dan Branjangan.

Titik kemacetan berada di jalur Gresik arah Surabaya. Baik yang melalui tol maupun Tambak Osowilangun.

Salah satu titik kemacetan berada di Jembatan Branjangan. Baik dari arah Gresik-Surabaya maupun sebaliknya.

Selain jalur yang masih tergenang, juga ada truk mogok di atas Jembatan Branjangan arah Gresik.“Kendalanya ada di Branjangan karena ada truk yang mogok,” ujar KBO Lantas Polres Tanjung Perak, Iptu Sugeng Utomo saat mengudara di Radio Suara Surabaya.

Tidak hanya di kawasan Branjangan, kemacetan panjang juga terjadi di wilayah Margomulyo. Jalan yang tergenang air menjadi penyebab utamanya.

“Arus di Margomulyo arah Tandes atau Benowo cukup padat dan cenderung berhenti. Untuk yang sisi barat sudah mulai bergerak meski merambat,”ujar Kanit Lantas Polsek Tandes Ipda Erol H. Langie.

Guna mengurai kepadatan di Margomulyo, lanjut dia, pihaknya mengarahkan kendaraan yang hendak putar balik di u-turn exit tol Tandes Timur, untuk melaju ke selatan dan putar balik di Bundaran Karangpoh.

Namun, upaya ini belum berjalan lancar karena tingginya volume lalu lintas pada Selasa pagi ini. Baik di kawasan Margomulyo, Tandes, maupun Benowo.

“Kami dahulukan truk besar juga tidak mungkin. Motor pun berisiko karena mepet dengan truk,” jelas dia.

Selain itu, kemacetan juga terjadi di tol Gresik arah Surabaya. Penyebabnya adalah kecelakaan beruntun yang melibatkan tiga truk.

Panit PJR Jatim 2, Iptu Dodik menuturkan, kecelakaan bermula ketika dua truk hendak turun di exit tol Tandes Barat.

Namun karena exit tol Tandes Barat padat, karena Jalan Margomulyo tergenang, maka kedua truk pun berhenti.

Tiba-tiba dari arah belakang ada truk gandeng yang menabrak truk. Sehingga terjadi tabrakan beruntun.

“Pengemudi truk gandeng mengantuk. Sehingga menabrak dua truk yang ada di depannya. Sopir truk gandeng terluka dan sudah mendapatkan perawatan,” ujar Dodik.

Kecelakaan ini mengakibatkan kemacetan panjang kurang lebih satu kilometer di exit tol Tandes Barat.

Pintu masuk ke Perumahan Pondok Benowo Indah terendam hingga ketinggian 70 cm.@KBID-2024.

Sementara Senin (5/2/2024) malam, pintu masuk perumahan Pondok Benowo Indah (PBI) juga tergenang dengan ketinggian air 70 cm.

“Air meluap dari jalan raya masuk ke area pintu gerbang PBI. Akibatnya, banyak warga yang pulang kerja motornya mogok, ” jelas relawan dari Forum Penanggulangan Banjir tingkat kelurahan, Adam Iksani.

Menurut dia, di samping imbas adanya pembangunan box culvert, juga karena jalan masuk perumahan PBI tak ada saluran air.Akibatnya, mudah terjadi genangan saat turun hujan.

” Kami berharap pembangunan jalan di atas sungai segera dilanjutkan karena dampaknya kalau hujan deras,air masuk ke pintu perumahan PBI.

Menanggapi ini, Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Surabaya, Aning Rahmawati menegaskan, permasalahan terjadinya banjir di sejumlah kawasan Surabaya Barat, utamanya di jalan pintu masuk Perumahan Pondok Benowo Indah (PBI) itu karena
pembangunan box culvert yang belum selesai. “Jadi, Pemkot Surabaya harus mengevaluasi schedule timeline pengerjaan proyek box culvert di wilayah itu,” kata Aning, Selasa (6/2/2024).

Dia menyatakan, jangan sampai pembangunan tersebut akhirnya memberikan dampak yang sedemikian rupa. Pemkot Surabaya pun harus segera mengantisipasi jika timeline-nya tidak sesuai.

“Pemkot harus segera memberikan solusi terkait belum selesainya pengerjaan pembangunan box culvert, jangan akhirnya malah menyebabkan banjir,” tegas Aning.

Politisi dari Fraksi PKS ini menerangkan, untuk menangani genangan sementara waktu masih bisa ditanggulangi dengan pompa air.

“Termasuk juga menyediakan sudetan-sudetan dan lain untuk mempercepat aliran genangan ke saluran yang terdekat, agar tidak menyebabkan banjir. Sehingga solusi itu diharapkan dapat meringankan masyarakat sekitar yang lalu-lalang di wilayah pengerjaan pembangunan box culvert yang belum selesai,” terang dia.

Aning menyadari, memang kawasan Surabaya Barat ini masih belum memiliki sistem drainase yang holistik atau terkoneksi. Namun harapannya, jika pengerjaan pembangunan box culvert ini selesai maka bisa memberikan solusi terbaik untuk pengendalian banjir di wilayah Surabaya Barat.

“Semoga dengan selesainya pemasangan box culvert pada 2024 ini dengan anggaran Rp200 miliar. Maka diharapkan dapat memberikan solusi terbaik untuk pengendalian banjir,” jelas dia..

“Karena itu jangan sampai nanti adanya recofusing rasionalisasi terkait dengan anggaran untuk pengendalian banjir di wilayah Surabaya Barat,” pungkas dia. KBID-SS/BE

Related posts

Persebaran Sekolah Tak Merata, 15 Kecamatan di Surabaya Tak Miliki SMA Negeri

RedaksiKBID

Pemkab Bojonegoro Dan Bulog Salurkan Bantuan Pangan,Penuhi Kebutuhan Warga Penerima Manfaat

DJUPRIANTO

FGD Tiga Pilar Menangkal Intoleran dan Radikalisme di Tengah Masyarakat

RedaksiKBID