KAMPUNGBERITA.ID-Langkah PDAM Surya Sembada melakukan peremajaan pipa agar distribusi air ke pelanggan tetap jernih mendapat apresiasi dari DPRD Kota Surabaya.
Hal ini disampaikan Wakil Ketua Komisi B DPRD Kota Surabaya Anas Karno. Politisi PDI-P ini menyebut, jika pipa PDAM itu sangat kecil dan sudah berumur 50 tahun lebih. Saat air dialirkan dengan tekanan tinggi, kotoran di dalam jaringan ikut terbawa sampai ke sambungan rumah. Karena itu, tak heran jika ada keluhan air PDAM keruh.” Sekarang pipa nya berukuran 4 mili meter,” tegas Anas.
Dia mengatakan, adanya peremajaan pipa-pipa berusia tua tersebut, diharapkan saluran air tambah lancar. Sehingga pelayanan betul-betul maksimal menyentuh warga. Dengan begitu, ada keseimbangan antara hak dan kewajiban.
“Contohnya, peremajaan pipa PDAM yang dilakukan di wilayah Perak dan Darmo Permai Selatan.” beber Anas.
Dia menjelaskan, selama peremajaan, pelayanan PDAM tidak terganggu. Saluran air tidak terhambat.
Meski demikian, Anas Karno mengingatkan, agar usai penggalian dan penggantian pipa baru, letaknya dikembalikan ke posisi semula. Utamanya lumpur penggalian. Agar tidak mengganggu pengguna jalan.” Apalagi ini musim hujan. Jika dibiarkan bisa membahayakan pengendara,” ungkap dia.
Seperti diketahui, sebelumnya Direktur Utama PDAM Surya Sembada Surabaya, Arief Wisnu Cahyono mengatakan, jika panjang pipa distribusi mencapai 6.000 km. Dan jaringan yang mengalir ke rumah warga sebagian besar sudah uzur, bahkan sudah puluhan tahun tak diganti.
Pipa lama itu memang harus segera diganti. Sebab, jaringan itu mudah bocor. Belum lagi endapan dalam pipa yang kerap membuat air keruh.
“Karena banyak kerak dan endapan, maka air yang sampai ke pelanggan jadi kotor. Apalagi saat dialirkan dengan tekanan tinggi, kerak dan kotoran di dalam jaringan ikut terbawa sampai ke sambungan warga. Karena itu, jika pipa lama itu tak diganti bisa merugikan pelanggan,”ujar dia.
Peremajaan pipa berjalan secara bertahap. Sebab untuk mengganti jaringan, dibutuhkan anggaran yang besar. Per kilometernya butuh Rp 1 miliar. “Kalau PDAM punya 6.000 kilometer, berarti butuh dana Rp 6 triliun,” ungkap dia. KBID-BE