KampungBerita.id
Kampung Bisnis Kampung Raya Surabaya Teranyar

Wisata Kuliner Kalimas Timur Butuh Sentuhan Pemkot, Bulek: Harus Banyak Gelar Event untuk Tarik Pengunjung

Budi Leksono mengunjungi Wisata Kuliner Kalimas Timur.@KBID-2025.

KAMPUNGBERITA.ID-Wisata Kuliner Kalimas Timur menjadi destinasi wisata baru bagi penggemar kuliner yang ingin santai dan menikmati keindahan Sungai Kalimas di malam hari. Apalagi, lokasinya tak jauh dari Wisata Kota Lama di  kawasan Jembatan Merah Plasa (JMP).

Anggota Komisi B DPRD Kota Surabaya, Budi Leksono mengatakan, para pedagang yang berjualan di  Wisata Kuliner Kalimas Timur ini adalah relokasi dari berbagai Jalan KH Mansyur.

“Dari sekitar 129 pedagang yang direlokasi ke Kalimas Timur, namun hanya tinggal 35 orang yang bertahan dan berjualan,” ujar dia, Selasa (6/5/2025).

Bulek, sapaan akrab Budi Leksono menyampaikan, pesan secara para pedagang sempat berkeluh kesah terkait pendapatan yang diperoleh tidak memadai. Ini terjadi karena masyarakat masih belum banyak yang tahu keberadaan Wisata Kuliner Kalimas Timur tersebut, sehingga yang berkunjung masih minim.

Para pedagang sendiri berharap wisata kuliner ini bisa ramai, sehingga mendapatkan income, seperti harapannya ketika masih berjualan di pinggir jalan Jalan KH Mansyur.

Bulek menegaskan, pihaknya harus ada keterlibatan lurah dan camat untuk menghidupkan  Wisata Kuliner Kalimas Timur tersebut.
Artinya, diramaikan dengan event-event yang menjadi  program Pemkot Surabaya.

Budi Leksono berbincang dengan para pedagang di Wisata Kuliner Kalimas Timur.@KBID-2025.

“Ya, pemkot harus banyak menggelar event-event di situ, sehingga wisata kuliner tersebut semakin dikenal masyarakat dan terus berkembang. Karena kalau tidak dikenal, ya orang tidak tahu. Dampaknya, pengunjung akan sepi, padahal di situ lapak-lapaknya sudah tertata,” tegas politisi senior PDIP ini.

Buleks menuturkan saat dulu pernah mengusulkan ke Pemkot Surabaya terkait wisata air di Sungai Kalimas. Mengingat Sungai Kalimas memiliki nilai historis sebagai jalur transportasi utama di masa lampau.

Adapun wisata air itu dimulai dari Monumen Kapal Selam sampai mengarah ke Wisata Kota Lama di kawasan JMP.
Hanya sajah, perlu dibangun dermaga dan halte untuk tempat sandar perahu.

Dengan demikian, lanjut dia, wisata air itu bukan hanya sebagai wisata, tapi juga transportasi yang sebenarnya.

Misalkan, pengunjung dari Monkasel yang tidak pernah kemudian ingin ke Wisata Kota Lama atau ke Jembatan Petekan dan Perak. Mereka bisa parkir di situ (Monkasel/Delta Plasa), tapi nanti pengunjung bisa balik lagi.

“Karena itu pemkot harus segera membangun infrastrukturnya, seperti halte dan dermaga untuk sandar kapal wisata, ” terang dia.

Bulek menambahkan, dengan wisata air ini masyarakat bisa ditarik untuk mengunjungi kampung-kampung sejarah, seperti Kampung Soekarno di Peneleh. Mereka bisa membeli aksesoris atau melihat wisata sejarahnya.

Tidak itu saja, pengunjung juga bisa diarahkan ke Perak yang juga bagian dari ikon waktu zaman Belanda.

“Di perak itu kan ada Jembatan Petekan yang bersejarah ataupun Kalimas yang penuh dengan
pergudangan-pergudangan lama yang itu juga sebagai bangunan cagar budaya.

Kalau wisata air ini dihidupkan dan dioptimalkan, Ketua Fraksi PDI-P ini optimistis pengunjung akan ramai. Mereka bisa ngopi sambil menikmati keindahan Sungai Kalimas dan bangunan bersejarah.

“Makanya, wisata kuliner baru ini harus disosialisasikan secara masif di dan banyak event-event pemkot digelar di sana, harapannya pengunjung akan ramai. Jangan sampai sudah diberikan tempat, tapi pengunjungnya sepi. Kasihan para pedagang. Seperti terperangkap dalam jebakan,”pungkas dia. KBID-BE

Related posts

17 Hari, Supriadi dkk Timba Ilmu di Akademi Tranmerre Rovers FC Liverpool

RedaksiKBID

AKD DPRD Kota Surabaya Belum Bisa Dibentuk, Tunggu Ketua Definitif dari PDI-P

Baud Efendi

Koordinasi dengan Berbagai Pihak, Wawali Whisnu Minta PD Pasar Tak Panik Sikapi Pandemi Corona

RedaksiKBID