KAMPUNGBERITA.ID – Sebanyak 52 madrasah ibtidaiyah se Kota Malang, beraudiensi dengan Wali Kota Malang Sutiaji. Mereka berharap, ada perhatian serius dari Pemkot Malang mengenai kondisi pendidikan di Madrasah saat ini.
Koordinator Kelompok Kerja Kepala Madrasah Ibtidaiyah (K3MI) se-Kota Malang, Huzaini mengemukakan, menjelang UNBK (ujian nasional berbasis komputer, banyak madrasah yang kekurangan perlengkapan komputer.
“Dalam hal ini, ia bersama Kepala madrasah lainnya, adanya perhatian dan dukungan dari Pemkot Malang untuk memberikan solusinya,” ucap Huzaini.
Selain perlengkapan IT, Huzaini menambahkan, kesejahteraan guru honorer di madrasah swasta cukup memprihatinkan, khususnya guru yang belum bersertifikasi untuk honor yang diterimanya.
“Agar semua bisa terlaksana, maka kami berharap kepada Pemkot Malang (Wali Kota) mengeluarkan Peraturan Wali Kota atau Peraturan daerah, sebagai payung hukumnya. Upaya pengembangan pendidikan di Kota Malang lebih maju kembang lagi,” bebernya
Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Malang, Drs. H. Sutiaji mengatakan, untuk bantuan terkait UNBK belum bisa diajukan tahun ini. Kemungkinan pengajuan bantuan UNBK dilaksanakan pada tahun 2019 nanti.
“Untuk itu, melalui proposal pengajuan pengadaan sarana dan prasarana penunjang UNBK segera dibuatkan. Siapa tahu ada bantuan dari dana CSR (perusahaan),” ujarnya.
Menurutnya, pemerintah terus mengupayakan persamaan taraf antara SD dengan MI di Kota Malang. “Justru madrasah punya sisi lebih, dibanding SD. Nilai akhlaq, moral dan karakteristik, lebih ditekankan dan diajarkan di madrasah. Ayo berlomba-lomba dalam kebaikan bersama,” kata dia. KBID-MLG