KAMPUNGBERITA.ID – Selain Prabowo, pada Kamis (6/9), Presiden Joko Widodo juga berada di Jawa Timur. Presiden berada di tiga lokasi sekaligua, masing-masing di Universitas PGRI Adi Buana Surabaya, Ponpes Ammanatul Ummah, Mojokerto, dan Jatim Ekspo, Surabaya.
Di Universitas PGRI Adi Buana Jokowi memberikan kuliah umum sekaligus menghadiri Peresmian Pembukaan Rapat Kerja Nasional Badan Pembina Lembaga Pendidikan (BPLP) PGRI.
Sementara di Ponpes Ammanatul Ummah, Presiden Jokowi bersilaturahmi kepada para kiai, ulama, santri, dan walisantri.
Sementara di Kota Surabaya, Presiden menyerahkan sertifikat hak atas tanah kepada masyarakat Jawa Timur yang dipusatkan di Kota Surabaya.
Gubernur Jatim, Dr. H. Soekarwo tampak mendampingi Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dalam acara Penyerahan Sertifikat Tanah Untuk Rakyat di JX International Convention Exhibition, Kamis (6/9) sore.
Pada kesempatan tersebut, Jokowi sapaan akrab Presiden RI menyerahkan sertifikat tanah untuk rakyat kepada 5.000 penerima yang berasal dari beberapa wilayah diantaranya Sidoarjo dan Gresik.
“Coba sertifikatnya diangkat tinggi-tinggi agar kelihatan semua sertifikat sudah diserahkan,” tutur Jokowi.
Presiden menjelaskan bahwa sertifikat ini sangat penting. Apalagi sekarang ini masih banyak masyarakat Indonesia yang belum memiliki tanda bukti hukum atas tanah mereka. Hal tersebut menimbulkan banyaknya sengketa pertanahan yang terjadi di masyarakat.
“Setiap ke daerah saya sering mendengar keluhan soal sengketa tanah dan lahan. Baik masyarakat dengan masyarakat, masyarakat dengan pemerintah ataupun masyarakat dengan perusahaan,” katanya.
Jokowi memuji kinerja BPN Kanwil Jatim dimana target pengurusan tanah selalu terpenuhi. Tahun lalu telah diselesaikan 5 juta sertifikat. Target pada tahun ini adalah 7 juta sertifikat, dan kemudian pada tahun depan meningkat menjadi 9 juta sertifikat. “Target saya, semua sertifiakt sudah selesai pada tahun 2024,” lanjutnya.
Presiden RI, menjelaskan, di Indonesia ada sekitar 126 juta tanah yang bersertifikat, dan sampai saat ini baru 46 juta yang selesai disertifikatkan. Sisanya sekitar 80 juta juga harus selesai pada tahun 2024.
“Kinerja seperti ini, merupakan progres percepatan luar biasa. Hal ini merupakan bagian dalam melayani masyarakat,” ungkapnya.
Tak lupa, Presiden RI berpesan kepada masyarakat yang telah menerima sertifikat agar berhati-hati dalam menggunakannya sebagai jaminan bila akan meminjam uang di bank. Presiden berharap masyarakat dapat menggunakan sertifikat tersebut dengan sebaik-baiknya dan telah melalui perhitungan atau kalkulasi yang matang.
“Tolong pinjamannya digunakan untuk untuk modal kerja, modal usaha, dan modal investasi. Jangan sampai digunakan untuk hal-hal yang berbau kenikmatan seperti beli mobil atau motor, yang dibelikan sepeda motor atau mobil dari keuntungan saja, bukan dari pinjaman,” pesan Presiden.
Presiden juga berharap agar masyarakat menyimpan dan menjaga sertifikat terebut dengan baik. Caranya, dengan diberi plastik dan difotokopi sebelum disimpan di lemari. Alasannya agar sertifikat tersebut tidak rusak ketika rumah bocor dan ada fotokopinya bila yang asli hilang. Pada kunjungan tersebut, Jokowi didampingi oleh Menteri Agraria dan Tata Ruang, Sofyan Djalil. KBID-NAK