KAMPUNGBERITA.ID – Kasus penolakan warga RW 01 Lakarsantri terhadap pendirian rumah ibadah Gereja Kristen Indonesia (GKI) Citraland, akhirnya selesai dengan musyawarah. Dengan begitu, pembangunan rumah ibadah umat Nasrani tersebut bisa dilanjutkan.
Seperti diketahui, penyelesaian penolakan pendirian GKI Citraland dibahas dalam rapat di Polsek Lakarsantri, Senin (27/12/2021). Rapat tersebut dipimpin Kasat Intelkam Polrestabes Surabaya AKBP Wimboko dan dihadiri Kapolsek Lakarsantri Kompol Arif Mahari, Danramil 0832/08 Mayor Inf. Muntholib, anggota Komisi A DPRD Kota Surabaya Josiah Michael, serta Lurah Lakarsantri Habib.
Josiah Michael mengatakan, penolakan itu dilakukan oleh segelintir oknum warga yang mempengaruhi warga lain dengan mengatas namakan sebuah ormas. “Jadi dalam pertemuan tadi sudah klir dan ada jaminan untuk melaksanakan pembangunan gereja,” ujar Josiah.
Lebih jauh, politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini menuturkan, syarat formil sebagai langkah awal pembangunan gereja telah terpenuhi sesuai Perwali 58 tahun 2007.
Ketua RW 01 Kelurahan Lakarsantri, Sujianto menjelaskan, dirinya bersama Armono (ketua RW 4) dan Ketua LPMK Kelurahan Lakarsantri, Zaenal Arifin, sejak awal menyetujui pembangunan Gereja GKI Citraland dan pihak gereja juga sudah mendapat tanda tangan persetujuan 180 warga dari dahulu. ” Kebetulan terjadi dinamika sehingga pembangunan gereja menjadi terhambat,”ungkap dia.
Sementara juru bicara GKI Citraland, Yohan Litamahuputy (Ongki) menyatakan, dirinya tidak ada niat sedikitpun untuk membuat viral.
“Pihak gereja tidak pernah memberitakan permasalahan selama ini karena sangat menghargai setiap pendapat, termasuk mereka yang menolak,” tandas dia.
Dia menambahkan, pembangunan Gereja GKI Citraland yang direncanakan sejak 2011 dan sudah ada titik terang saat menyongsong tahun yang baru.
“Terima kasih untuk pihak-pihak yang telah membantu menyelesaikan masalah ini, ” pungkas dia. KBID- BE