KampungBerita.id
Headline Kampung Raya Politik & Pilkada Surabaya Teranyar

Ansor Jatim Dukung PBNU Tolak Politik Identitas di Pemilu 2024

Bendahara Pengurus Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Jatim, Muhammad Fawait (Gus Fawait). @KBID-2022.

KAMPUNGBERITA.ID-Pengurus Wilayah Gerakan Pemuda (PW GP) Ansor Jatim pasang badan mendukung Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang menolak politik identitas menjelang Pemilu 2024.

Bendahara PW GP Ansor Jatim, Muhammad Fawait, yang akrab dipanggil Gus Fawait ini memastikan akan menjadi garda terdepan, agar politik identitas tidak terjadi lagi pada tahun politik, khususnya saat Pemilu 2024.

“Ansor memastikan, di Jatim tidak akan lagi ada politik identitas. Dan akan membuat Jatim sebagai daerah yang paling kondusif di Pemilu mendatang,” ujar Gus Fawait, Kamis (27/10/2022).

Politikus Partai Gerindra ini berharap, dengan kondisi Jatim yang kondusif, pemilu akan benar-benar menjadi pesta demokrasi yang gembira di Indonesia.

“Namanya pesta, tentunya harus bahagia. Tidak ada saling serang, saling caci maki. Hasilnya diharapkan bisa sesuai dengan masyarakat. Jika kondusif, harapannya juga ekonomi cepat pulih dan investasi makin banyak dan besar di Indonesia, khususnya di Jatim,” jelas Presiden Laskar Sholawat Nusantara (LSN) ini.

Salah satu cara untuk mencegah politik identitas, kata dia, adalah ajakannya melalui Partai Gerindra. Di mana Bendahara DPD Gerindra Jatim ini menyampaikan, akan mengingatkan kader partai yang juga sekaligus warga NU, untuk tidak menggunakan cara-cara politik identitas dan cara tak beradab.

“Saya sudah minta seluruh kader Gerindra, khususnya Fraksi Gerindra se-Jawa Timur untuk tidak menggunakan cara-cara politik identitas dan cara yang tak beradab,” ungkap dia.

Gus Fawait menyebut, pihaknya akan koordinasi dengan kader-kader Ansor Jatim di parpol lain, untuk juga punya semangat yang sama dalam menghindari politik identitas.

“Menghindari cara-cara yang untuk memecah-belah dan mencederai pesta demokrasi yang ada di Indonesia ini,” pungkas dia.

Sebelumnya, Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Yahya Cholil Staquf menegaskan, pihaknya menolak secara tegas segala bentuk politik identitas dan melarang organisasi massa (ormas) Islam terbesar di Indonesia itu menjadi firqah atau kelompok identitas.

Pendekatan tanpa memandang politik identitas itu, lanjutnya, juga menjadi cara NU dalam menyelesaikan masalah.

Gus Yahya, panggilan akrabnya juga menambahkan, firqah merupakan perkara yang diharamkan dalam Alquran. Bahkan, dia juga menyampaikan bahwa dirinya sudah berkali-kali mengingatkan kaum muslimin dari ormas lain, agar tidak menciptakan permusuhan dengan kelompok mana pun, termasuk pada penganut aliran Wahabi atau kelompok lain yang dianggap radikal.KBID-BE

Related posts

Pukuli Tiga Orang hingga Babak Belur, Jagoan Porong Dibekuk

RedaksiKBID

Wistawan Gunung Bromo Bakal Disuguhi Embun Salju hingga September Mendatang

RedaksiKBID

Raih Penghargaan, Bukti Pengakuan terhadap TPS Menguat

Baud Efendi