KampungBerita.id
Kampung Bisnis Teranyar

Batik Sidoarjo jadi Souvenir Pemilihan Putri Pariwisata di Bangkok

Revindia Carina bersama Nurul Huda, di Rumah Batik Al Huda, Perum Sidokare Sidoarjo.

KAMPUNGBERITA.ID – Batik Tulis Al-Huda Sidoarjo terus dipromosikan ke mancanegara. Kali ini, batik khas Sidoarjo ini dijadikan souvenir di ajang Miss Tourism Queen International di Thailand, 17-18 Mei 2018. Batik ini dibawa oleh Revindia Carina (22), asal Magersari Sidoarjo, yang bakal mengikuti ajang tersebut.

Selain 60 lembar batik yang akan dibagikan ke peserta Miss Tourism Queen International, Revindia juga akan berbusana batik Al-Huda. “Saya bawa desain baju batik Sidoarjo untuk ikuti ajang internasional ini,” kata dia saat berkunjung ke Rumah Batik Al-Huda, di Perum Sidokare beberapa waktu lalu.

Kata Revindia, dirinya juga akan mengenalkan Batik Sidoarjo ini ke para peserta lainnya. Menurutnya batik memiliki filosofi mendalam, karena bisa belajar soal kehidupan. “Selain ketekunan, membuat batik juga butuh kesabaran dan ketelitian,” ungkap Revin, panggilan karib Revindia.

Alumni FISIP Komunikasi Unair ini berharap, dengan membawa Batik Al-Huda Sidoarjo ke ajang internasional, bisa menjadi upaya untuk mengenalkan lebih luas ke dunia, salah satu budaya Indonesia ini, khususnya produk khas dari Sidoarjo. Harapannya, batik terus lestari.

Kata Revin, Batik Sidoarjo juga dikenalkannya saat dirinya mengikuti ajang Miss Global Beauty Queen International 2017, di Korea, pada 2-22 Oktober 2017 lalu. Saat batik diberikan kepada peserta lainnya, mendapatkan pujian berkesan. “Mereka bilang sangat cantik,” cetus alumni SMAN 3 Sidoarjo ini.

Pemilih Rumah Batik Al-Huda, Nurul Huda mengatakan, memberikan bekal berbagai motif khas Sidoarjo untuk dibawa Revin ke ajang internasional tersebut. Ada motif Kembang Tebu, Beras Wutah dan Udang Bandeng. “Ini bagian upaya mempromosikan batik Sidoarjo ke mancanegara,” cetus Huda.

Kata Huda, selama ini batik Sidoarjo sudah dikenalkan ke Eropa, Amerika, China, Malaysia hingga Turki. Di Negara-negara itu merespon berbeda. “Misalnya Eropa lebih suka batik Sidoarjo yang warnanya alami dan kalem. Kalau Amerika minta warna ngejreng. Kalau China suka dominan merah,” katanya. KBID-AIN

Related posts

Korban terus Berjatuhan, Polda Jatim Nyatakan Perang terhadap Miras

RedaksiKBID

HUT ke-10, NasDem Sidoarjo Target Menang di Pemilu 2024

RedaksiKBID

Pentas Seni dan Budaya Pedukuhan Banjar Melati, John Thamrun: Budaya Asli Wajib Dipertahankan

RedaksiKBID