KAMPUNGBERITA.ID – Sudah hampir sebulan bekas galian proyek pipanisasi PDAM di Jalan Tambak Asri, Kelurahan Morokrembangan, Kecamatan Krembangan dibiarkan terbuka. Belum ada upaya untuk menutup atau mengaspal galian tersebut.
Selain mengganggu kelancaran arus lalu lintas, bekas galian PDAM sepanjang kurang lebih 1 km dan lebar 50 cm itu, juga memunculkan kekhawatiran terjadinya kecelakaan. Sebab di sepanjang bekas galian tidak ada tanda pengaman. Situasi ini sangat rawan terjadinya kecelakaan.
” Ya, begitulah pemerintah. Menggali seenaknya tanpa memikirkan dampaknya terhadap warga maupun pengguna jalan, “ujar salah seorang pengguna jalan, Udin, Minggu (18/7/2021).
Menurut dia, seharusnya bekas galian yang sudah diuruk sirtu, meski tidak rata, segera diaspal. Yang tak kalah penting, sepanjang bekas galian itu harus diberi tanda pengaman agar tidak ada jatuh korban.
“Saya lihat, meski sudah diuruk sirtu, tapi tidak rata. Artinya, masih menyisakan lubang dengan kedalaman 5 hingga10 cm, ” tandas dia.
Hal senada diu gkapkan warga Tambak Asri, Yunus. Dia berharap pihak yang bertanggungjawab terhadap penggalian jalan untuk proyek pipanisasi PDAM tersebut segera melakukan perbaikan dengan cara mengaspal.
Sebab, jika bekas galian dibiarkan begitu saja, maka kepentingan warga sekitar ikut terganggu. Selain itu, juga rawan terjadinya kecelakaan lalu lintas.
“Bekas galian lama yang ambles baru saja diaspal lagi sehingga jalan kelihatan lebar. Lho sekarang malah digali lagi di sampingnya. Apa ini tidak mubazir atau buang-buang anggaran, ” jelas dia.
Yang membuat warga was-was, kata Yunus, sekitar dua Minggu lalu ada pikap dari dealer yang akan mengirim motor terjebak di lubang bekas galian. Bahkan, tiga hari lalu ada truk sampah nyaris terguling karena separo bannya masuk ke dalam galian yang belum padat. “Kondisi seperti ini jangan dibiarkan berlarut- larut, ” tegas dia.
Karena itu, Yunus meminta kepada Pemkot Surabaya segera melakukan perbaikan. Karena sudah banyak yang nyaris jadi korban bekas galian yang belum diaspal tersebut.
Menanggapi ini, anggota Komisi A DPRD Kota Surabaya Imam Syafi’i meminta Pemkot Surabaya segera memanggil kontraktor proyek pipanisasi PDAM tersebut dan segera melakukan pengaspalan.
“Komisi A kerap mengingatkan agar galian atas maupun bawah tanah pengawasannya harus kuat. Jangan sampai kejadian di Rungkut terulang. Setelah proyek selesai harus segera dilakukan perbaikan atau pengaspalan,” ungkap dia.
Yang jelas, lanjut politisi Partai NasDem ini, jangan mentang-mentang PDAM itu BUMD milik Pemkot Surabaya lantas sak karepe dewe.
“Jangan situasi PPKM Darurat dijadikan alasan untuk tidak memperbaiki bekas galian tersebut. Masyarakat itu sudah susah, jangan dibuat susah lagi. Apalagi, proyek pipanisasi tersebut juga dikerjakan di masa PPKM Darurat. Makanya, pemkot harus segera memanggil kontraktor atau PDAM untuk mendesak dilakukan perbaikan jalan yang rusak akibat galian pipa tersebut. Kalau tak segera dilakukan perbaikan, jangan keluarkan izin jika ada pengerjaan proyek lagi,” pungkas Imam Syafi’i.
Sementara itu pihak PDAM Surabaya belum bisa dikonfirmasi terkait proyek pipanisasi ini. KBID-BE