KAMPUNGBERITA.ID – Belasan korban ledakan dirawat di sejumlah rumah sakit pascaserangan teroris di tiga gereja di Surabaya. Di Gereja Santa Maria Tak Bercela, Jl Ngagel Surabaya, sebanyak 16 korban ledakan bom dirawat di RS Bedah, Jl Raya Manyar. Satu orang dikabarkan meninggal dan langsung dibawa ke RSUD dr Soetomo Surabaya. Sementara di RSUD dr Soetomo terdapat sejumlah korban dan luka yang juga mendapat perawatan.
RSUD dr Soetomo menjadi salah satu tempat yang menjadi rujukan para korban ledakan bom di tiga gereja di Surabaya, Minggu (13/5) .
Wakil Direktur Penunjang Medik RSUD dr soetomo, dr Hendrian D Soebagjo mengatakan, pihaknya sudah menyiagakan rumah sakit beserta tenaga medis untuk menangani korban luka ataupun meninggal akibat ledakan bom di sejumlah gereja di Surabaya.
“Sejauh ini, pasien yang dirawat di RSUD dr Soetomo berasal dari ledakan Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela di Ngagel, Gubeng dan GKI di Jalan Arjuno,” katanya.
Bahkan, pihaknya juga telah mengirim personel untuk membantu rumah sakit yang membutuhkan tenaga medis.
“Ini masih ke rumah sakit Bedah karena di sana menerima banyak pasien,” ujarnya.
Sementara, lanjut dia, sebanyak enam pasien korban ledakan bom bunuh diri telah dirawat di RSUD dr Soetomo. Dari enam orang yang dirujuk tersebut satu orang dinyatakan meninggal dunia dan jenazahnya sudah dibawa ke RS Bhayangkara Polda Jawa Timur.
“Saat ini (hingga sore) tinggal lima orang yang masih menjalani perawatan di rumah sakit ini karena satu orang meninggal dunia dan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim,” terangnya.
Dia mengemukakan, dari lima orang yang menjalani perawatan tersebut, ada satu orang yang diperbolehkan pulang karena hanya mengalami luka ringan. “Jadi tinggal empat orang yang dirawat di rumah sakit ini, dengan kondisi cukup kritis,” katanya.
Dia menjelaskan, hampir seluruh pasien yang dirawat di rumah sakit ini mengalami luka serius akibat ledakan bom tersebut dan saat ini sedang dilakukan tindakan termasuk operasi. “Rata-rata yang dirujuk ke rumah sakit ini memang kondisinya cukup serius,” ujarnya.
Sementara itu, keluarga pasien terus berdatangan ke RSUD Dr Soetomo Surabaya untuk mencari anggota keluarga mereka yang sedang dirawat di rumah sakit itu. Satu papan pengumuman terkait dengan jati diri pasien juga sudah dipasang di depan gedung IGD untuk memudahkan keluarga pasien mencari korban ledakan itu.
Dari papan pengumuman terlihat, enam pasien masing-masing miss X dari Gereja Santa Maria Tak Bercela Ngagel, Ahmad Nurhadi dari Gereja Santa Maria Tak Bercela Ngagel, Martha Jumani dari Gereja Pantekosta, Jalan Arjuna Surabaya, Giri dari Gereja Pantekosta, Jalan Arjuna Surabaya, Sonia dari Gereja Santa Maria Tak Bercela, dan Miss X dari Gereja Santa Maria Tak Bercela. KBID-NAK