KampungBerita.id
Headline Kampung Raya Politik & Pilkada Surabaya Teranyar

Berharap Jadi Calon Tunggal di Muscab Demokrat Surabaya, Lucy Kurniasari Pagari 29 DPAC dengan Perjanjian Mengikat

Sekretaris DPC Partai Demokrat Surabaya yang juga tim pemenangan Lucy Kurniasari, Junaedi menunjukkan surat dukungan dari 29 DPAC. @ KBID-2022

KAMPUNGBERITA.ID-Menjelang pelaksanaan Musyawarah Cabang (Muscab) DPC Partai Demokrat Kota Surabaya yang rencananya digelar September 2022, persaingan antar kandidat mulai memanas.

Kalau Herlina Harsono Njoto didorong didorong 21 DPAC untuk maju dalam muscab mendatang, beda dengan kandidat lainnya, Lucy Kurniasari.

Dia tampaknya mempersiapkan pencalonannya dengan cukup matang. Buktinya, sejak lima bulan lalu anggota Komisi IX DPR RI itu telah “memagari” DPAC-DPAC dengan perjanjian yang mengikat dan berkonsekuensi hukum jika melanggarnya.

Dari 31 DPAC se-Surabaya, kubu Lucy Kurniasari mengklaim telah mengantongi dukungan dari 29 DPAC. “Jadi 29 DPAC telah menyatakan dukungan kepada Bu Lucy secara legal formal. Artinya, surat dukungan itu memiliki legalitas karena ditandatangani di atas materai dan disahkan notaris pada 25 Januari 2022. Ada foto dan videonya,” ujar Sekretaris DPC Partai Demokrat Surabaya, Junaedi didampingi I Dewa Putu Tirtayasa( Wakil Ketua II) dan Siswandi (Wakil Ketua IV) di Kantor Pemenangan Pemilu 2024 Partai Demokrat Surabaya, Sabtu (14/5/2022) malam.

Meski tidak ada paksaan, kata Junaedi yang juga tim pemenangan Lucy Kurniasari,
tak menutup kemungkinan Lucy memberikan ruang kepada dua DPAC yang belum menentukan sikap, yakni DPAC Wonokromo dan Sukolilo untuk segera bergabung.

Dengan adanya dukungan mayoritas ini, memang diharapkan Lucy Kurniasari menjadi calon tunggal. Sehingga, kata Junaedi tak ada peluang bagi kader Demokrat lainnya untuk mencalonkan diri. “Dukungan kepada Bu Lucy bisa dicabut kalau keduanya (DPAC dan Lucy Kurniasari, red) sepakat. Jadi, perjanjian tersebut tak bisa dibatalkan secara sepihak. Itu yang mengikat. Kalau mengalihkan dukungan ke calon lain, itu pelanggaran dan akan ada sanksi hukum,” tandas Junaedi.

Bagaimana jika ada atau terjadi dukungan ganda?Junaedi menegaskan, tidak boleh ada dukungan ganda. “Di muscab nanti tergantung sidang. Kalau dalam verifikasi nanti ada dukungan ganda, nanti akan dicoret dan dilaporkan ke DPD/DPP,” ungkap dia.

Tugas ketua DPC Partai Demokrat Surabaya periode 2022-2027, memang cukup berat. Selain harus punya waktu luang, juga harus fokus untuk membesarkan partai dan memenangkan Pemilu Serentak 2024.

Apakah Lucy Kurniasari bisa fokus mengurus DPC Partai Demokrat Kota Surabaya secara maksimal, mengingat waktunya lebih banyak dihabiskan di Jakarta, ketimbang di Surabaya? Junaedi menegaskan, selama ini tak ada masalah. Komunikasi dengan pengurus harian berjalan dengan baik, lancar dan sesuai tupoksinya.
“Bahkan laporan pertanggungjawaban Bu Lucy diapresiasi Ketum Partai Demokrat AHY saat kegiatan pendidikan politik di Pandaan beberapa bulan lalu, ” ungkap.dia.

Bahkan, lanjut Junaedi,
selama menjabat plt, roda organisasi berjalan baik. Bahkan, pembinaan terhadap DPAC dan Ranting dan Anak Ranting sudah berjalan.

Hal senada diungkapkan Wakil Ketua II (Bakomstra) Siswandi. Soal pencalonan, kata dia persyaratannya sudah diatur dalam AD/ART dan Peraturan Organisasi (PO), yakni mendapat dukungan 20 persen. ” Di Surabaya ini kan ada 31 DPAC.Jadi kalau 20 persennya, seorang calon harus didukung.miniminimal 8 DPC. “Calon yang namanya muncul di muscab nanti akan dikirim ke DPP untuk menjalani fit and proper test. Jadi, yang menentukan ketua DPC adalah DPP, ” ungkap dia.

Terkait 21 DPAC yang mendukung Herlina untuk maju, Siswandi mengaku tidak tahu secara pasti, apakah mereka main-main atau bagaimana.” Kita belum tahu endingnya seperti apa. Apakah hanya sekadar mendukung saja, atau bagaimana. Karena sejauh ini belum ada dukungan secara tertulis terhadap kubu sebelah, ” tandas dia.

Sementara Ketua DPAC Tegalsari, Basori mengapresiasi kinerja Lucy Kurniasari. Karena selama menjabat Plt Ketua DPC Partai Demokrat Surabaya semua program politik berjalan. “Bu Lucy itu orangnya mau turun ke bawah dan memperhatikan DPAC. Jadi, semua programnya jalan, mulai pendidikan politik hingga pengembangan UMKM yang selama ini terdampak pandemi Covid-19, ” ungkap dia.

Ketua DPAC Wiyung Didik Budi Santoso menambahkan, dirinya ingin Lucy jadi ketua DPC. ” Beliau orangnya santun dan bisa merangkul semua golongan,” tandas dia. KBID-BE

Related posts

Gunung Merapi kembali Meletus, Masyarakat Diimbau Tak Terpancing Hoaks

RedaksiKBID

Berdiri di Area Pemakaman, 37 Bangunan di Surabaya Dibongkar

RedaksiKBID

Tiga Bom Meledak di Tiga Gereja di Surabaya

RedaksiKBID