KAMPUNGBERITA.ID – Seiring dengan penolakan terhadap full day school (FDS) yang diprediksi bakal mematikan keberadaanya, Perkembangan Madsrasah Diniyah di Jawa Timur justru semakin melesat.
Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) Jatim memandang, perlu ada upaya serius untuk menangnai Madrasah Diniyah yang dalam sejarahnya sudah ada sejak zaman perang kemerdekaan tersebut.
Ketua FKDT Jatim, Satuham SAg mengatakan, bukan sekadar penolakan terhadap penerapan FDS yang akan mengancam keberadaan Madrasah Diniyah (Madin). Namun, kata dia, lebih dari itu pembenahan kualitas, sarana, dan SDM di Madin perlu ditingkatkan.
”Ini aset bangsa, Madin itu aset bangsa yang harus terus dikembangkan. Makanya kita menolak keras manakala ada wacana FDS yang bakal memberangus keberadaanya,” kata dia, Minggu (27/8).
Cak Satuham, demikian dia biasa disapa mengatakan, di Jawa Timur ada puluhan ribu Madin Takmiliyah baik yang ada di pondok pesantren maupun yang menyatu dengan yayasan-yayasan masjid. ”Ini akan sangat sayang kalau keberadaanya diabaikan,” katanya.
Untuk itu, ujar dia, FKDT akan bergerak terus mengajak daerah-daerah di Jawa Timur khususnya dan umumnya di Indonesia untuk tetap menjaga keberadaanya dan dikembangkan.
Acara ini dihadiri oleh Bupati Amin Said Husni, Ketua DPRD H Ahmad Dhafir dan Wakil Ketua DPRD H Irwan Bachtiar serta ribuan siswa madrasah dari berbagai daerah di Bondowoso.
Wakil Gubernur Jawa Timur, Syaifullah Yusuf merespon keberadaan FKDT yang dirasa cukup perlu. Menurutnya, Madrasah Diniyah memiliki peran yang sangat besar dalam memberikan ilmu tentang agama. Karena, kata Gus Ipul sapaan akrabnya, pendidikan keagamaan merupakan bagian penting dari kehidupan masyarakat Islam Indonesia yang modern.
”Saat ini pendidikan keagamaan sudah mengalami perkembangan tidak saja di lingkungan pesantren, akan tetapi juga dalam seluruh ruang kehidupan masyarakat,” kata Calon Gubernur Jatim ini.
Gus Ipul menegaskan, perhatian kepada madrasah diniyah terus dilakukan karena, lembaga ini dipandang mampu memperkuat pendidikan agama di Indonesia.
“Jawa Timur merupakan yang satu-satunya yang mengeluarkan dana yang cukup besar kepada Madrasah Diniyah, untuk mendukung lembaga non formal ini, agar mampu menghasilkan pendidikan keagamaan yang bermutu,” tambahnya.
Sementara Bupati Bondowoso, H Amin Said Husni mengatakan, Madrasah diniyah takmiliyah merupakan lembaga Pendidikan Keagamaan Non Formal yang cukup mengakar di masyarakat Bondowoso. ”Oleh sebab itu Pemerintah terus mendukung pengembangan Diniyah Takmiliyah,” katanya.
Selain Bondowoso, sejumlah daerah di Jatim juga diketahui sudah membentuk pengurus FKDT. Seperti halnya di Madiun, Malang, dll. KBID-BDN