KAMPUNGBERITA.ID-Gunung Semeru masih mengeluarkan erupsi. Meski intensitasnya kecil, warga di sekitar Semeru diimbau tetap waspada.
“Masih ada erupsi, tetapi kecil,” kata Kalaksa BPBD Jatim, Gatot Soebroto, Senin (6/12/2022).
Gatot yang saat ini berada di Kecamatan Candipuro, Lumajang sudah menginstruksikan kepada para pengungsi agar tidak kembali ke rumahnya. Terutama mereka yang rumahnya masuk ke dalam zona merah.
“Semua warga yang berada di sekitar area terdampak dilarang untuk kembali tinggal di rumahnya,” kata Gatot.
Warga yang memiliki rumah di zona merah, lanjut Gatot, sudah mendapat alokasi untuk tinggal di hunian tetap (huntap).
“Warga di zona merah telah mendapatkan alokasi huntap. Warga yang memiliki huntap diminta untuk tinggal dan kembali ke huntap-nya, karena sebagian warga yang mengungsi adalah warga yang tinggal di zona merah,” jelas dia.
Lebih jauh, Gatot menegaskan, saat ini warga di pengungsian dalam kondisi baik. BPBD Jatim tetap menyediakan petugas medis, obat-obatan, dan logistik lain. Termasuk makanan dan minuman serta pakaian plus popok untuk bayi.
Dia melanjutkan, warga yang membutuhkan penanganan medis lebih lanjut langsung dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat. Yakni di Puskesmas Pasirian dan Puskemas Tempeh yang telah disiapkan menjadi tempat perawatan sementara rujukan dari Puskesmas Penanggal dan Puskesmas Candipuro.
“Sesuai instruksi Bu Gubernur (Khofifah Indar Parawansa), logistik kami sediakan, dapur umum siap melayani warga 24 jam,” tegas dia.
Gatot juga mengimbau agar masyarakat tidak berkegiatan dengan jarak 19 km dari lokasi wilayah erupsi. Sebab, hingga saat ini terpantau guguran awan panas mencapai 17 km.
“Masyarakat diimbau meninggalkan lokasi (rumah) menuju ke pengungsian yang telah ditetapkan. Lalu, tetap menggunakan masker saat berkegiatan maupun evakuasi pengungsian untuk menjaga dari sebaran abu awan panas tersebut,” tandas dia.
Sebelumnya, ada sejumlah warga yang nekat pulang ke rumah demi menyelamatkan ternak. Mereka mengaku harus menyelamatkan ternak sebelum Semeru erupsi lebih parah. KBID-DTJ/BE