KAMPUNGBERITA.ID – Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka Festival Keraton dan Masyarakat Adat ASEAN (FKMA) V Tahun 2018, yang digelar di Alun-alun Kabupaten Sumenep, Minggu (28/10) sore.
Kegiatan ini dihadiri oleh sedikitnya 300 raja, sultan, permaisuri, ratu, dan pangeran yang tergabung dalam Forum Silaturahmi Keraton Nusantara (FSKN), serta perwakilan dari negara ASEAN seperti Thailand, Singapura, Filipina, dan Malaysia.
Dalam sambutannya Presiden Jokowi mengatakan, dalam festival yang dihadiri oleh para Raja, para Sultan, para Pangeran, para Pemangku Adat anggota Forum Silaturahmi Keraton Nusantara itu, kita bisa melihat, betapa perbedaan-perbedaan kita kelihatan.
“Berbeda agama, berbeda adat, berbeda tradisi, berbeda suku. Inilah anugerah yang diberikan Allah SWT terhadap bangsa kita Indonesia. Sekali lagi, berbeda suku, berbeda agama,” kata Presiden Jokowi.
Tampak hadir dalam kesempatan itu antara lain Menteri Pariwisata Arief Yahya, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Wakil Ketua DPD RI Nono Sampono, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, dan Bupati Sumenep A. Busyro Karim.
Sebelumnya, Presiden Jokowi memaparkan bahwa atas desakan masyarakat Madura mulai dari bupati, ulama, tokoh agama, kiai dan ikama, di mana pada tahun 2015 minta sepeda motor digratiskan untuk melintasi tol Suramadu,dan 2016 minta pemangkasan biaya 50 persen.
“Setelah dihitung dan dikaji serta kalkulasi secara matang semua kita realisasikan sesuai permintaan, dalam rangka pertumbuhan ekonomi Madura, bea Suramadu dibebaskan 100 persen. Namun Madura belum mampu bersaingan di banding Surabaya,Sidoarjo dan Gersik. Di mana angka kemiskinan di wilayah non madura di angka 4-6,7 persen,sedangkan di Madura berada di 16-23 persen,”ungkap Presiden.
Di sisi lain, Gubernur Jawa Timur Dr. H. Soekarwo mendampingi kunjungan kerja Presiden RI Joko Widodo meresmikan jembatan non tol biasa Surabaya – Madura (Suramadu). Peresmian jembatan non tol tersebut dilakukan di atas jembatan utama Suramadu, pada Sabtu (27/10).KBID-NAK