KAMPUNGBERITA.ID-Polda Jatim bakal menggelar razia di perbatasan untuk mencegah peredaran barang terlarang pada malam Tahun Baru 2023, Sabtu, (31/12/2022) mendatang.
Razia ini dalam rangka Operasi Lilin Semeru 2022 yang dilaksanakan selama 11 hari dimulai pada Jumat (23/12/2022) ini hingga Senin (2/1/2023). Dalam operasi ini ada 18.885 personel gabungan yang disiagakan untuk pengamanan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023.
Rinciannya, dari Polda Jatim 1.186 orang, TNI 1.825 orang, Pemerintah Daerah 3.797 orang, dan elemen-elemen masyarakat yang dilibatkan ada 2.047 orang.
Kapolda Jatim, Irjen Pol Toni Harmanto membeberkan akan ada pembatasan mobilitas untuk kendaraan pengangkut barang. Terutama yang berpotensi jadi penghambat kegiatan lalu lintas.
“Kami melakukan pembatasan untuk kendaraan yang mengangkut peralatan-peralatan ataupun angkutan yang memang dipertimbangkan menjadi penghambat lalu lintas,” kata Toni, usai Apel Operasi Lilin Semeru 2022 di Mapolda Jatim, Kamis (22/12/2022).
Sedangkan terkait pengamanan di tempat-tempat ibadah pada malam Natal, Toni memastikan ada proses sterilisasi dan penjagaan oleh petugas anggota polisi. Mereka akan berjaga selama proses ibadah berlangsung.
“Sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Tentu ada peningkatan aktivitas kegiatan pengamanan terhadap tempat tempat ibadah,” ujar Toni.
Toni juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak sembarangan beraktivitas atau kegiatan selama momen pergantian tahun yang berpotensi menimbulkan massa berjumlah banyak.
Sementara itu, Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Jatim, Kombes Pol M Taslim Chairuddin menjelaskan, adanya razia pengendara yang melakukan mobilitas menuju ke Kota Surabaya pada malam pergantian Tahun Baru 2023.
Namun razia kali ini bukan untuk memeriksa kelengkapan surat kelayakan mengemudi atau kepemilikan kendaraan. Tapi razia untuk meminimalisasi potensi gangguan ketertiban keamanan masyarakat.
Yakni dengan memeriksa barang bawaan yang dibawa pengendara, agar dapat mengantisipasi masyarakat yang membawa minuman keras, narkotika, senjata tajam, hingga senjata api.
“Tujuannya untuk mengontrol kejahatan. Kita tidak memiliki kapasitas untuk melakukan pembatasan. Kita memastikan orang yang datang ke kota benar-benar ingin merayakan tahun baru,” ungkap dia.
Karena itu, Taslim mengimbau kepada masyarakat agar bijak dalam merayakan malam pergantian tahun, dengan merayakan momen tersebut di tempat kediaman masing-masing.
“Kalau di Gresik ya di Gresik saja. Kalau mau datang ke Surabaya tentu dengan iktikad yang baik,” kata Taslim.
Sedangkan untuk kendaraan yang mengangkut kebutuhan bahan pokok dan BBM mendapat pengecualian untuk diberi prioritas.KBID-SS/BE