KAMPUNGBERITA.ID-Kelompok KKN Belajar Bersama Komunitas (BBK) ke-2 Universitas Airlangga (Unair) Surabaya melakukan sosialisasi pencegahan stunting di Desa Kedayunan, Kecamatan Kabat, Banyuwangi, Kamis (20/7/2023).
Kegiatan yang mengusung tema “CILUKBA: Cium, Peluk, dan Berikan Asupan Gizi Guna Mencegah Stunting” ini merupakan implementasi program bidang kesehatan yang ditujukan untuk membantu menangani kasus stunting di Banyuwangi.
Saat ini angka stunting Banyuwangi 3,63 persen dan ditargetkan pada 2024 zero stunting.
Pemkab Banyuwangi sudah meluncurkan program Banyuwangi Tanggap Stunting (BTS) guna menangani masalah gizi buruk tersebut.
Melalui program BTS, angka stunting di Banyuwangi sudah turun dari 4.371 kasus pada tahun 2021 menjadi 2.704 di tahun 2022.
Kamis (20/7/2023) siang, kelompok KKN BBK yang beranggotakan sembilan orang ini mengunjungi kader-kader PKK di Posyandu Desa Kedayunan.
Asti Alya Rahmahdia, penanggungjawab program kerja bidang kesehatan sekaligus pembicara menyampaikan, bahwa diadakannya program ini untuk membantu menyelesaikan persoalan stunting di Banyuwangi, khususnya Desa Kedayunan, sehingga target zero stunting pada 2024 bisa tercapai.
“Kami melakukan sosialisasi pencegahan stunting dengan metode CILUKBA bagi ibu-ibu yang memiliki anak balita,”ujar dia.
Kelompok KKN BBK ke-2 melakukan langkah awal melaksanakan program kerja ini dengan berkolaborasi bersama kader PKK di Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) Desa Kedayunan.
“Posyandu ini dapat menjadi wahana untuk meningkatkan edukasi pencegahan stunting,”tegas dia.
Dalam kegiatan ini, mahasiswa KKN BBK ke-2 Unair tidak hanya melakukan sosialisasi pencegahan stunting lewat metode CILUKBA, tapi mereka juga ikut turun tangan membantu menimbang berat badan balita maupun mengukur tinggi badan balita. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa balita di Desa Kedayunan memiliki berat badan dan tinggi yang sesuai dengan usianya
Asti Alya Rahmahdia berharap melalui program kerja ini dapat meningkatkan pengetahuan dan partisipasi ibu-ibu balita mengenai pencegahan stunting dan pola hidup sehat melalui metode CILUKBA.
Sementara Kader Posyandu Desa Kedayunan, Umi mengaku senang dan menerima dengan tangan terbuka kehadiran mahasiswa Unair yang melakukan kegiatan KKN BBK 2 di desanya. Apalagi ada kegiatan sosialisasi pencegahan stunting.
“Kami sangat mendukung program kerja kelompok KKN BBK 2 karena dapat membantu dan memberikan edukasi ke ibu-ibu terkait pencegahan stunting dan bagaimana memberikan pola asuh yang baik ke anak,” pungkas dia. KBID-BE