KAMPUNGBERITA.ID – Keputusan Ketua Yayasan Univeristas Sunan Giri (Unsuri) Musyafak Rouf memecat Gunawan Adji dari kursi Rektor Unsuri berbuntut panjang. Setelah banyak penolakan dari semua pihak, giliran alumni dan mahasiswa yang menuntut.
Ratusan mahasiswa mengatasnamakan aliansi mahasiswa dan alumni Unsuri melakukan demonstrasi di depan Kantor Yayasan Unsuri, Senin (8/7).
Mereka menuntut agar ada reformasi birokrasi di internal Pengurus yayasan serta transparansi pengelolaan keuangan kampus Nahdliyyin ini.
“Sikap otoriter dari Ketua Yayasan Unsuri (Musyafak Rouf) terhadap beberapa pihak sudah mengindikasikan bahwa ada yang tidak beres ditubuh Unsuri,” kata alumni Unsufi Subekhan.
Keputusan Musyafak Rouf memecat Gunawan Adji dipandang bentuk arogansi Musyafak Rouf. Begitu juga langkah pemecatan Dekan FAI Imam Turmudzi dan beberapa pegawai tetap lainnya dinilai bentuk kesewenang-wenangan Musyafak.
Aksu kemarin melibatkan beberapa elemen kampus. Mulai dari BEM, DPM, HIMA PRODI, UKM dan Organisasi Ekstra Kampus menemui jalan buntu. Sebab, Musyafak Rouf yang juga tercatat sebagai Ketua DPC PKB Surabaya ini tidak berada di kantor yayasan.
Meskipun masih jam kerja, tidak ada perwakilan dari pihak Yayasan Unsuri yang menemui para pendemo. Hingga akhirnya mereka melakukan segel kantor dengan rantai besi.
“Aksi ini terpaksa kami lakukan karena kami sebagai alumni Unsuri berkeinginan kampus ini menjadi lebih baik, dari segi pendidikan,” ujar Subekhan alumni Unsuri tahun 2003.
Presiden BEM Unsuri Karimah memandang, dari awal mahasiswa selalu dijejali konflik oleh yayasan. Padahal, gesekan diantara pengelola ini berpotensi menjatuhkan nama Unsuri. Karena itu, seluruh elemen kampus menyatakan sikap aksi tanpa paksaan dan kepentingan pribadi.
“Kami aksi karna dituntut dari hati nurani. Kami ingin terutama angkatan 2015 agar adik-adik kita bebas berpendidikan dan membantu unsuri agar semakin berkembang seperti kampus lainnya,” jelasnya.
Ketua DPM Unsuri Ani Maria Ulfah mengaku bangga kepada mahasiswa karena sejak awal kuliah sampai hari ini, baru pertama kali mahasiswa Unsuri bersatu tanpa paksaan. Kehadiran alumni dalam barisan aksi menambah semangat mahasiswa dalam mengelar aksi.
“Karena kami sudah geram dengan yayasan yang otoriter dan banyak melakukan kesalahan,” ujarnya.
Dia berharap setelah adanya aksi dan penyegelan kantor yayasan ini akan berdampak kepada seluruh birokrasi yayasan . Sehingga ada perubahan kepada manajemen kampus agar bisa berbenah. KBID-TUR