KAMPUNGBERITA.ID-Menjelang pelaksanaan pemungutan suara pemilu pada 14 Februari 2024, Pemkot Surabaya mempersiapkan tenaga kesehatan (nakes) guna mengantisipasi adanya petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang sakit atau kelelahan.
Hal ini disampaikan
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Nanik Sukristina. Menurut dia, Dinkes Surabaya akan memfasilitasi tim mobile tenaga kesehatan untuk memantau warga yang bertugas di tempat pemungutan suara (TPS).
Dinkes Surabaya juga mengimbau jajaran puskesmas untuk siaga, pada saat hari H pelaksanaan Pemilu 2024.
” Ya, kami akan mencantumkan nomor hotline 24 jam aktif di tingkat kecamatan dan kelurahan, sehingga ketika ada petugas KPPS sakit dapat menentukan rujukan tingkat pertama di puskesmas dan tingkat kedua di RSUD,” ujar dia, Senin (5/2/2024).
Nanik mengungkapkan, sebelum pelaksanaan pemilu, Dinkes Surabaya ikut melakukan skrining kesehatan untuk petugas KPPS. Seperti diketahui, pada Pemilu 2024, di Kota Surabaya ada 57.169 petugas KPPS. Mereka akan bertugas melayani 8.167 TPS se-Kota Surabaya.
Untuk itu, Nanik memastikan tenaga kesehatan di masing-masing wilayah puskesmas bisa melayani dengan baik dan siap siaga selama penyelenggaraan Pemilu 2024. Dengan begitu, ketika ada petugas KPPS yang sakit atau kelelahan, bisa segera dilakukan tindakan medis.
“Tenaga kesehatan di setiap puskesmas terdiri dari dokter dan perawat,”jelas Nanik
Sebelumnya, Ketua Komisi A DPRD Kota Surabaya, Arif Fathoni meminta Pemkot Surabaya menjamin kesehatan para petugas KPPS yang bertugas pada pemilu serentak 2024. Di antaranya, dengan memberikan suplemen dan vitamin.
Menurut dia, hal ini perlu agar para petugas memiliki stamina dan kondisi kesehatan yang baik saat melaksanakan tugas pada pemungutan hingga penghitungan suara selesai.
“Ini langkah antisipasi untuk meminimalisasi potensi sebagaimana pemilu 5 tahun lalu dimana banyak petugas KPPS kita yang meninggal karena faktor kelelahan,” ungkap Arif Fathoni.
Dia berharap dengan pemberian suplemen dan vitamin, tidak ada lagi petugas KPPS yang jatuh sakit hingga meninggal dunia seperti saat Pemilu 2019 silam.
“Ya paling tidak pemkot memiliki kewajiban untuk mensukseskan pemilu ini dengan baik, di antaranya memberikan suplemen vitamin terhadap seluruh petugas KPPS yang bertugas pada 14 Februari mendatang,” kata Toni sapaan Arif Fathoni.
Di sisi lain, Toni yang juga Ketua DPD Partai Golkar Kota Surabaya ini mendengar adanya wacana panel-panel penghitungan suara. Wacana tersebut cukup bagus karena dapat mengurangi beban kerja petugas KPPS.
“Sehingga (KPPS) tidak terlalu kelelahan. Ini kan pesta demokrasi yang menentukan arah kepempimpinan bangsa 5 tahun mendatang, mudah-mudahan segala manajemen risiko telah diperhitungkan dengan baik oleh KPU,”tandas Toni.
Namun di antara semua itu, mantan jurnalis ini berharap semua sama-sama berdoa agar peristiwa seperti Pemilu 2019 lalu tidak terjadi lagi. KBID-BE