KAMPUNGBERITA.ID – Komisi A DPRD Kota Surabaya yang membidangi hukum dan pemerintahan membutuhkan data kependudukan yang valid dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Surabaya, terkait rencana Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Surabaya melakukan pemekaran daerah pemilihan (dapil) dan menambah jumlah anggota DPRD Kota Surabaya menjadi 55 orang pada Pileg 2024.
Untuk itu, Komisi A mengadakan hearing dengan Dispendukcapil di ruang Komisi A, Rabu (2/6/2021).
Menurut Wakil Ketua Komisi A, Camelia Habiba, pihaknya ingin melihat perkembangan jumlah penduduk Kota Surabaya seperti apa. Sehingga tidak terjadi simpang siur bahwa informasi dari masyarakat dipastikan pada Pileg 2024 jumlah anggota DPRD Kota Surabaya bertambah menjadi 55, dari sebelumnya 50 orang.
“Pada akhir 2020 data yang sudah terverifikasi oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) yang namanya Data Kementerian Bersih (DKB) jumlah penduduk Surabaya mencapai 2,9 juta, ” ujar Habiba.
Data update terakhir 2021, lanjut dia, pada Mei ini jumlah penduduk Surabaya sudah tembus 3.013.000, meski secara resmi data tersebut belum dirilis oleh Mendagri. Ini karena DKB itu hanya keluar atau diterbitkan dua kali dalam setahun. Semester pertama dikeluarkan pada akhir Juli atau awal Agustus dan semester dua akhir Desember.
Jadi, tandas Habiba, masih ada tiga kali data yang akan diterima dari Mendagri, sebelum final jumlah penduduk berapa yang ditentukan untuk jumlah kursi di DPRD Kota Surabaya.
“Kalau aturan KPU itu kan H-16 bulan sebelum diselenggarakan Pileg 2024, yakni antara Agustus-September 2022. Kita masih akan menerima tiga kali data sebelum final. Semester pertama akhir Juli atau awal Agustus 2021, semester dua akhir Desember 2021, dan semester pertama awal Agustus 2022,” jelas Habiba.
Politisi perempuan PKB ini menyatakan optimistis, jika melihat up-date jumlah penduduk Kota Surabaya, pada Pileg 2024 jumlah anggota DPRD Kota Surabaya bakal bertambah.
Sementara Kepala Dispendukcapil Kota Surabaya, Agus Imam Sonhaji mengatakan, data yang diakui sebagai dasar berbagai kebijakan dan program itu adalah DKB yang disahkan Mendagri dan diterbitkan setiap enam bulan sekali.
Pemkot Surabaya, lanjut dia, sudah memiliki DKB 2020 yang diterbitkan akhir Desember. Data terakhir 2020, jumlah penduduk Surabaya yang diakui Kemendagri 2.907.730 jiwa.
” KPU sudah menanyakan apa ada data terbaru. Ya, saya sampaikan belum keluar karena DKB semester pertama akan diterbitkan akhir Juli atau awal Agustus 2021. Jadi, ya kita tinggal menunggu saja dari Mendagri, ” tandas Sonhaji.
Lebih jauh, dia menegaskan, bahwa tingkat pertumbuhan penduduk setiap tahun tak ada hubungannya dengan KPU. Dispendukcapil,kata Sonhaji hanya mencatat yang melaporkan saja, baik itu yang kematian, kelahiran atau pindah keluar kota.
Soal jumlah penduduk yang meninggal dalam setahun, dia mengatakan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) di atas 50 ribu.
“Warga yang meninggal itu kita delete (hapus) dari data Dispendukcalil. Selanjutnya kita laporkan ke Kemendagri untuk diverifikasi menjadi DKB semester pertama 2021, ” beber Sonhaji.
Ditanya pada 2-3 tahun mendatang, apakah jumlah penduduk Surabaya bisa menembus angka tiga juta? Sonhaji menyatakan, jika melihat tren DKB yang naik terus, maka potensi untuk menembus angka tiga juta itu cukup terbuka.
“Pada 2015 jumlah penduduk Surabaya 2, 8 juta. Kemudian pada 2019 tembus 2,9 juta. Ada kenaikan 100 ribu lebih. Kalau trennya seperti itu ada kemungkinan tembus 3 juta pada 2024 nanti, ” pungkas dia. KBID-BE