KAMPUNGBERITA.ID-Puluhan warga di lingkungan RW 04 Kelurahan/Kecamatan Lakarsantri berebut nasi tumpeng di lapangan RT 3/RW 04 Lakarsantri, Minggu (17/9/2023) siang.
Kegiatan ini adalah puncak rangkaian tradisi Ruwat Desa atau Sedekah Bumi yang digelar oleh warga RW 04 selama tiga hari tiga malam. Mulai dari istighotsah, kesenian jaranan, dan ludruk.
Rebutan tumpeng ini menyimbolkan tumpeng hasil patungan seluruh warga akan kembali lagi ke warga.
Setelah berebut tumpeng, panitia Ruwat Desa menuju ke lokasi punden atau Petilasan Dewi Larasati (Mbok Denok) yang berada di area Lapangan Golf Citraland.
Mbok Denok dipercaya oleh warga sebagai pendahulu yang membabat alas Pedukuhan Kalisantri yang sekarang menjadi RW 04 Kelurahan Lakarsantri.
Panitia Ruwat Desa sedianya menuju ke Punden Mbok Denok dengan berjalan kaki untuk melakukan ritual, tapi karena acara tumpengan di lapangan sempat molor, akhirnya panitia naik motor dan mobil ke lokasi.
Sebagian tumpeng dari warga saat acara di lapangan turut dibawa.
Selain itu, sebagian gamelan yang mengiringi acara sejak pukul 11.00 lengkap dengan sindennya juga diboyong ke punden untuk mengiringi ritual.
Punden Mbok Denok berupa potongan kayu dan sebuah pohon yang di depannya terdapat pendopo dan pintu gerbang yang baru direnovasi hasil swadaya warga.
Ketua RW 04 Lakarsantri, Heri Sutikno mengatakan jika Ruwat Desa adalah bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas nikmat yang dilimpahkan kepada warga RW 04.
“Jadi, tumpengan ini adalah wujud syukur kepada Allah SWT. Maknanya, semua kembali lagi ke marwah kita, bahwa kita hidup di dunia ini harus mensyukuri apa yang sudah kita terima dari Sang Khaliq,” ujar dia.
Selain itu, lanjut dia, dengan Ruwat Desa ini, warga di lingkungan RW 04 dijauhkan dari segala musibah/bencana dan penyakit, tapi didekatkan dengan rezeki.
Lebih jauh, Heri Sutikno menyatakan tradisi Ruwat Desa di sejumlah daerah memang sudah ada yang punah tergerus zaman modern ini. Karena itu, warga 04 bertekad melestarikan tradisi yang menjadi peninggalan para leluhur ini. Bahkan, pihaknya mendorong agar Punden Mbok Denok bisa dijadikan cagar budaya.
“Di Surabaya, hanya kita yang punya punden di tengah-tengah Lapangan Golf Citraland yang masuk wilayah RW 04, ” ungkap dia.
Dia mengaku kurang tahu secara jelas soal sejarah Punden Mbok Depok. Yang jelas, kalau ada warga punya hajatan sekecil apapun pasti akan sowan ke sana. “Bukan ini menjadikan sesuatu sesembahan, tapi sama dengan orang tua kita yang telah meninggal. Kita berdoa agar amal dan ibadahnya diterima di sisi-Nya,”jelas dia.
Karena itu, lanjut dia, di lokasi punden dibangun pendopo dan pintu gerbang. Fasilitas umum (fasum) ini bisa dimanfaatkan oleh warga untuk salat, yasinan, pertemuan atau kegiatan lainnya. Jadi tidak fokus pada sesuatu yang berbau mistis. “Di lokasi akan kita beri tulisan Hanya Meminta Kepada Allah,” tegas dia.
Soal anggaran pembangunan pendopo?Heri Sutikno menyatakan hasil swadaya dari warga 04. Tidak ada bantuan dari luar, baik itu instansi pemerintah ataupun swasta. “Jadi murni dari warga RW 04,” imbuh dia.
Soal sosok Felix Prasetya, tokoh masyarakat di Lakarsantri, Heri Sutikno menjelaskan, jika yang bersangkutan adalah warga RT 1/RW 04 yang ditunjuk sebagai pembina. “Dengan masuknya beliau sebagai warga kami, makin banyak ide-ide yang disampaikan ke warga hingga bisa menggelar kegiatan seperti ini. Ya harapan kami ada sosok lain seperti pak Felix untuk bisa mempertahankan kultur budaya,”ujar dia.
Lurah Lakarsantri, Sri Heryanti Trisuwandani sangat mengapresiasi kegiatan warga RW 04 yang mengadakan Ruwat Desa dengan menampilkan sejumlah kesenian tradisional seperti jaranan, ludruk plus karawitan dan sinden.
“Sedekah Bumi atau Ruwat Desa ini merupakan salah satu budaya di Jawa. Saya sangat apresiasi warga RW 04 yang tetap nguri-uri budaya Jawa setiap tahun. Ini luar biasa sampai tiga hari tiga malam,”ungkap dia.
Menurut Sri Heryanti, Ruwat Desa adalah sebagai wujud rasa syukur warga RW 04 yang sebelumnya mendapatkan banyak sekali nikmat dari Allah SWT.
Karena itu, dia berharap ke depannya semakin banyak nikmat yang dirasakan, baik itu kesehatan, rezeki, maupun ketenteraman di lingkungan RW 04.
“Semoga tradisi ini tetap berjalan dan diteruskan generasi muda,” tandas dia.
Sementara itu Felix Prasetya, pengusaha muda yang menghadiri Ruwat Desa di RW 04 mengatakan, Ruwat Desa ini merupakan agenda tahunan untuk melestarikan cagar budaya Punden Dewi Larasati (Mbok Denok).
“Karena Ruwat Desa ini meruwat tempat yang ada di desa kita. Punden yang mendirikan pertama tempat kita, jadi kita harus sowan dan menghormati semua agar yang tinggal di sini tak ada halangan atau rintangan,”ungkap dia.
Menurut Felix, selama ini yang datang ke Punden Mbok Denok tidak hanya warga sekitar saja, tapi juga banyak orang luar kota yang datang.
Dia mengatakan, sebagai generasi muda harus menjunjung adat istiadat dan melestarikan budaya di Lakarsantri. Dia juga menambahkan, meski lokasi Punden Mbok Denok berada di area Lapangan Golf Citraland namun sudah bersertifikat, hak milik warga.
Terkait renovasi, dia menjelaskan, renovasi Punden Mbok Denok hasil swadaya warga, dan dirinya sedikit banyak membantu keinginan warga mewujudkan pembangunan pendopo tersebut.
”Jadi hari ini bertepatan agenda Ruwat Desa di RW 04 sekaligus meresmikan punden tersebut. Saya berharap kepada warga agar melestarikan dan menjaga Punden Mbok Denok untuk generasi penerusnya,”pungkas dia.KBID-BE