KAMPUNGBERITA.ID – Gubernur Khofifah juga mengajak DPD PDI Perjuangan (PDIP)Jatim bersama-sama untuk menurunkan kemiskinan di Jatim baik kemiskinan di perkotaan maupun di pedesaan. Hal ini diungkapkan Khofifah saat menghadiri Konferda V PDI Perjuangan Provinsi Jawa Timur di Ballroom Hotel Wyndham Surabaya, Rabu (24/7).
“Pada Pemilu 2019 ini PDIP memperoleh kursi terbanyak di Jatim. Maka sesuai lirik mars PDIP, kader PDIP saya mohon menjadi lokomotif untuk menurunkan kemiskinan bersama pemprov, masyarakat dan dunia usaha,”lanjut Khofifah.
Ia berharap, kemiskinan terutama di pedesaan bisa turun secara signifikan. Pada lima tahun yang lalu, selama lima tahun, kemiskinan pedesaan turun 1 persen. Sedangkan pada enam bulan terakhir ini kemiskinan di Jatim turun 0,48 persen. Dari total penurunan tersebut, sebanyak 0,78 persen penurunan ada di pedesaan.
“Kemiskinan pedesaan pada enam bulan terakhir turunnya signifikan. Ini rilis BPS pada 15 Juli kemarin,” jelas dia.
Setelah data BPS tersebut turun, pihaknya mendiskusikan dengan Bappenas dan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K). Tujuannya agar penurunan kemiskinan yang cukup signifikan tersebut tidak kembali miskin lagi.
Karena itu, tugas negara untuk menyejahterakan masyarakatnya menjadi keharusan. Bagi yang rentan miskin harus diberi pelapis, agar tidak menjadi miskin lagi. Program itulah yang kemudian dikenal sebagai Program Keluarga Harapan (PKH) Plus.
“Dari pelaksanaan program keluarga harapan di Indonesia, saat ini PKH telah diadopsi ole Bank Dunia di beberapa negara. Sehingga jika kita kembangkan, sistem ini telah terbukti efektif,”lanjutnya.
Selain itu, Gubernur Khofifah meminta PDIP mewaspadai munculnya pihak yang secara terbuka maupun tertutup menyatakan anti Pancasila. Sebab Jika dalam suprastruktur dan infra struktur politik ada yang bergerak ke arah anti Pancasila, maka harus waspada dan hati-hati terhadap masa depan Indonesia. Berbagai penelitian menunjukkan arah begitu.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Bidang Organisasi DPD PDIP M. H. Djarot Syaiful Hidayat memuji suasana Jatim yang semuanya adem ayem. Para ulama, umaro’, umat, dan seluruh elemen masyarakat di Jatim bersatu. Ia juga menyampaikan, PDI Perjuangan menerapkan sistem dengan demokrasi terpimpin. Demokrasi tersebut dipimpin oleh ideologi Pancasila, serta musyawarah untuk mufakat.
“Bukan demokrasi liberal, individualistik. Tetapi demokrasi atas dasar musyawarah mufakat. Dengan dasar demokrasi yang seperti ini, syukur alhamdulillah konsolidasi partai berjalan dengan aman, lancar dan tidak ada money politik. Sama sekali tidak ada money politik,”tegas dia.
Sementara itu, Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim Kusnadi melaporkan, sebelum Konferda, telah dilakukan rangkaian kegiatan Konfercab di 38 kabupaten/kota se-Jatim. KBID-DAY