KAMPUNGBERITA.ID-Guna meningkatkan hasil usaha dan deviden yang disetorkan ke Pemkot Surabaya, PD Rumah Potong Hewan (RPH) Surabaya ingin segera mengembangkan program di bidang niaga.
Hal ini disampaikan
Direktur Utama PD RPH Surabaya, Fajar A. Isnugroho. Menurut dia, selama ini pihaknya hanya bisa menangani satu program yakni di bidang potong hewan, karena terbentur dengan aturan sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang berorientasi sosial.
“Jadi, sampai saat ini kami hanya bisa bergerak di bidang pemotongan hewan yang tupoksinya menyiapkan kebutuhan daging yang layak (baik dan halal) dengan harga yang terjangkau. Artinya, tidak bisa profit oriented,”ungkap dia.
Untuk itu, Fajar mendorong Pansus Raperda Perseroda RPH bisa segera menuntaskan pembahasannya dan disahkan menjadi Perda oleh DPRD Kota Surabaya. Hal ini agar RPH dapat berkembang dan terus berinovasi di bidang niaga secara terbuka dan luas.
“Selama ini kita hanya berinovasi di bidang niaga dengan membuat produk daging olahan berupa bakso, tahu bakso, dan daging slice siap saji. Itupun hanya bisa membuka outlet di lingkup RPH,” beber Fajar.
Padahal, lanjut dia, produk jenis hasil olahan daging sangat banyak dan bisa dilakukan oleh RPH, kalau hasil produksinya bisa dipasarkan secara luas dan langsung ke warga seluruh kota Surabaya.
“Terbaru, kami juga akan memproduksi daging olahan Beef Patty yang biasanya digunakan untuk produk makanan burger dan lain-lain,” tandas dia.
Terkait kebutuhan daging untuk momen Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025, Fajar mengatakan, jika RPH telah menyiapkan sekitar 20 ton daging, karena biasanya yang 20 ton lainnya berasal dari produsen di luar RPH, termasuk daging impor.
“Di momen Nataru biasanya kebutuhan daging sapi tidak terjadi lonjakan signifikan. Artinya masih sama dengan tahun-tahun sebelumnya, yakni sekitar 40 ton,”pungkas Fajar. KBID-BE