KAMPUNGBERITA.ID – Jalan Raya Porong Sidoarjo, kemarin pagi sampai sore masih terjadi genangan banjir dari di Jalan Raya Porong arah Surabaya-Malang.
Pada saat melintas Nurul Muhayah, perempuan berjilbab yang mengemudikan Mobil, Suzuki Carry bernopol W 1465 ZF mendadak mogok, karena kemasukan air akibat menerjang banjir yang menggenangi jalan raya.
Kemudian dia keluar mencari bantuan. Beruntung, sopir mobil boks di belakangnya bersedia membantu. Carry ditarik ke arah selatan sampai melewati banjir.
“Untungnya ada yang membantu,” cetus Nurul sambil kembali masuk ke mobilnya.
Dalam mobil terlihat ada perempuan lebih tua duduk di kursi sebelah kiri. Sementara di bangku tengah ada seorang anak, juga perempuan. Mereka ini dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Pusdik Porong.
Mereka berangkat dari Candi. Dan sejak awal, mengaku tidak tahu ada banjir di Raya Porong. “Hendak ke rumah sakit, mengontrolkan kesehatan ibu,” ujar Nurul Muhayah sambil menengok ke ibunya.
Hal serupa disampaikan Salam, warga Gedangan yang mengendarai motor Vario N 4479 ASN. Dalam perjalanan menuju Malang itu, sepeda motornya mogok karena menerjang banjir.
“Sama sekali tidak tahu kalau banjir. Jika ada kabar, mungkin tidak lewat sini. Atau pilih naik bus saja, lewat tol,” ujar dia. Selain mereka, ada sejumlah motor lain yang juga mogok saat melewati jalan ini.
Sebab ketinggian air yang menggenangi di jalan Raya dekat pintu tol Tanggulangin tersebut mencapai 20 – 30 centimeter. “Harusnya melawan arus saja, biar tidak mogok,” tandas Yudhi, pengendara Kawasaki Kaze W 3683 YM yang juga mogok di sana.
Sebagian pengendara motor memang nekat melawan arus. Yakni melintas di jalan berlawanan atau jalur arah Malang ke Surabaya untuk menghindari banjir. Meski jalan jadi semrawut, motor mereka tidak mogok.
Banjir yang menggenang ini berada di sisi timur atau arah Surabaya menuju Malang. Sementara sisi lainnya, hanya terdapat sedikit genangan saja.
Melihat keruwetan jalan tersebut, Satlantas Polresta Sidoarjo turun ke lokasi. Jalur yang banjir langsung ditutup total. Semua kendaraan dari utara atau arah Surabaya dan Sidoarjo dialihkan ke jalur arteri.
“Sebenarnya sejak tadi ditutup, tapi banyak yang memaksa lewat. Sehingga banyak yang mogok. Dan kemudian, kami jaga di sini agar tidak ada kendaraan yang menerobos ke jalan yang banjir,” kata Kanit Lantas Polsek Porong AKP Sunardi di lokasi.
Menurutnya, penutupan jalan itu belum ditentukan sampai kapan. “Sampai air surut dan jalan bisa dilewati lagi,” sambung Sunardi yang berjaga di sana bersama beberapa personil dari Satlantas Polresta Sidoarjo.
Banjir yang menggenang di jalan raya bersebelahan dengan Tanggul Lumpur itu terjadi sejak Selasa (8/1/2019) siang. Anehnya, sampai Rabu sore belum diketahui penyebab pastinya.
“Kalau dari pengelaman tahun-tahun sebelumnya air berasal dari Kali Porong atau Kali Ketapang. Tapi untuk banjir kali ini belum bisa dipastikan apa penyebabnya,” urai Hengki Listria Adi, Humas PPLS (Pusat Pengendalian Lumpur Sidoarjo) di lokasi banjir.
Pihaknya mengaku terus berkordinasi dengan berbagai instansi terkait dalam upaya penanganan banjir ini. Termasuk mencari penyebabnya.
Disinggung air luberan dari dalam tanggul Lumpur, disebutnya jelas tidak. Karena U-Gutter atau drainase di kaki tanggul terbilang kering. Jika ada luberean atau rembesan, tentu air di U-Gutter dulu baru meluber ke jalan.
Di dekat lokasi, tepatnya di titik 10D ada pompa berkapasitas 600 liter perdetik. Namun, itu hanya terhubung dengan drainase di sebelah Timur rel kereta api, sehingga tidak bisa dimaksimalkan untuk menguras air di jalan Raya Porong.
Banjir sendiri, sejak pagi terus meningkat. Awalnya hanya di pinggir jalan sisi timur, kemudian siang menggenangi seluruh ruas jalur arah Malang dengan ketinggian sekitar 30 centimeter, dan terus melebar ke jalur satunya. Yakni jalan Raya Porong di bagian Barat atau arah Malang menuju Surabaya. KBID-TUR