KAMPUNGBERITA.ID – Jumlah pekerja migran di Kabupaten Kediri hingga kini belum terdata dengan jelas. Hal ini dinilai bisa menyulitkan pemantauan dalam hal advokasi apabila pekerja mengalami permasalahan, selain itu kesulitan pihak Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker) dalam melakukan pendampingan pascapekerja migran pulang dan berniat membuka usaha sendiri.
Saat berkunjung ke Kediri, Direktur Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Luar Negeri Kemenaker Hindarno berharap Disnaker Kediri segere mendata jumlah pekerja migran di Kediri. Dalam kesempatan tersebut, Hindarno menyempatkan mengunjungi mantan pekerja migran Indonesia di Desa Kanigoro Kecamatan Kras Kabupaten Kediri yang melakukan budidaya ikan air tawar.
“Untuk kelanjutannya dimungkinkan nanti pihak kemanaker akan bekerjasama dengan Disnaker setempat untuk memberikan pelatihan atau pendampingan, sekaligus bantuan modal kerja melalui kredit melalui BNI yang saat ini sudah bekerja sama dengan Disnaker,” ujarnya.
Sebagai langkah awal, katanya, Disnaker diminta mendata jumlah migran dari Kabupaten Kediri.
Kadisnaker Kabupaten Kediri Dwi Hari Winarno mengakui, Disnaker Kabupaten Kediri memang belum mempunyai data base mantan pekerja migran yang masih aktif maupun yang sudah selesai.
”Ke depan, kami akan memperbaiki hal tersebut agar bisa memberikan pendampingan bagi mantan pekerja migrant yang membuka usaha sendiri” katanya. KBID-KDR